Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tontowi Ahmad Pensiun

Prestasi Tontowi Ahmad, Duet Dengan Liliyana Natsir, Boyong All England hingga Olimpiade

Profil Tontowi Ahmad, Ganda campuran terbaik Indonesia, ciptakan prestasi bersama Liliyana Natsir

Penulis: reporter | Editor: Tribun Network
BADMINTON INDONESIA
Profil Tontowi Ahmad, Ganda campuran terbaik Indonesia, ciptakan prestasi bersama Liliyana Natsir 

TRIBUNNEWS.COM - Tontowi Ahmad merupakan sosok legenda dalam dunia Bulutangkis Indonesia.

Banyak prestasi ditorehkannya selama berpasangan dengan Liliyana Natsir dalam satu dekade.

Kini, dengan pensiunnya Tontowi Ahmad, tentu tugas berat bagi PBSI mencari sosok sepadan untuk menggantikannya.

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. (PBSI)

Tontowi Ahmad Memutuskan Gantung Raket, Ikuti Jejak Liliyana Natsir

Rekor bertanding milik Tontowi Ahmad cukup apik dengan 533 kali bermain 400 kali menang dan 133 kali kalah.

Sosok Tontowi Ahmad dikenal kala berpasangan dengan Liliyana Natsir.

Sebelum berpasangan dengan Lilyana, Owi, sapaan akrab Tontowi Ahmad pernah berpasangan dengan sosok yang berbeda-beda antara lain bersama Greysia Polii, Shendy Puspa Irawati, serta Richi Puspita Dili.

Puncak karirnya adalah saat berpasangan dengan Lilyana Natsir, hal itu terjadi setelah PBSI menilai Butet, sapaan Lilyana, perlu pasangan baru.

Sebelumnya, Liliyana berpasangan dengan Nova Widianto, namun umur Nova yang saat itu 35 tahun, membuat PBSI berfikir untuk mencari pengganti .

PBSI saat itu menyeleksi beberapa nama yaitu Fran Kurniawan, Muhammad Rijal dan Devin Lahardi, termasuk Tontowi.

Terpilih sebagai pengganti Nova, Owi menunjukkan penampilan apiknya di pertandingan pertama bersama Lilyana.

Mereka berhasil membawa pulang gelar juara di turnamen Macau Open Grand Prix Gold 2010.

Saat itu mereka berhadapan dengan rekan senegara sendiri, Hendra Aprida Gunawan dan Vita Marissa.

Kemanangan dan gelar juara kemudian berdatangan termasuk diantaranya adalah All Englan, China Open, hingga SEA Games 2011.

Puncaknya adalah tahun 2016, Owi dan butet akhirnya berhasil memboyong emas Olimpiade 2016.

Prestasi ini sekaligus memperbaiki performa mereka pada Olimpiade 2012, Owi dan Butet berasih mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soo dan Goh Liu Ying dua set langsung 21-16 dan 21-15.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved