Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Rapid Test Sasar 200 Orang Tua & Anak, Wali Kota Solo Rudy : Negatif Bersyukur, Reaktif Tracing Lagi

Rudy menerangkan, 200 orang lebih tersebut berdasarkan tracing Pemkot Solo, diketahui pernah kontak dengan warga yang terkonfirmasi positif Corona.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji
Wali Kota Solo Rudy meninjau warga yang menjalani rapid test massal setelah ada yang positif Corona di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Rabu (20/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 200 orang lebih di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo yang menjalani rapid test massal ternyata pernah kontak pasien positif Corona, Rabu (20/5/2020).

Bahkan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo terjun langsung memantau jalannya rapid test massal pertama kalinya di dua RT 1 dan RW 2 yang dilakukan Pemkot Solo tersebut.

Rudy sapaan akrabnya mengungkapkan, rapid test dilakukan karena setelah seorang kakek menulari dua cucunya.

"Hari ini kita lakukan rapid test pada 200 orang lebih di RT 1 RW 2," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

BREAKING NEWS : 200 Orang di Joyotakan Solo Jalani Rapid Test Massal Buntut Ada Warga Positif Corona

Update Kondisi 2 Bayi Positif Corona di Joyotakan Solo, Sang Ibu Setia Menemani di Ruang Isolasi

Adapun Rudy menerangkan, 200 orang lebih tersebut berdasarkan hasil tracing Pemkot Solo, diketahui pernah kontak dengan warga yang terkonfirmasi positif Corona.

Rapid test diikuti oleh orang tua hingga anak-anak atau balita.

"Kemarin mereka yang kontak langsung, cucunya kena 2 orang selanjutnya kita karantina wilayah," jelasnya.

Usai rapid test kelar hari ini, Pemkot Solo akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan pertama rapid test dalam jumlah massal.

"Setelah dievaluasi hasilnya bagaimana, kalau negatif bersyukur, ada reaktif di tracing lagi," akunya.

Dia menambahkan, jalan penanggulangan Covid-19 di Joyotakan melalui karantina wilayah 14 hari dan rapid test massal dilakukan karena pihaknya prihatin dengan seorang kakek yang menulari cucunya.

"Yang kedua anak masih kecil, kakeknya yang kena, cucunya ikut," terang dia.

"Meski ibunya negatif, anaknya membaik, kasian umur 1 dan 2 tahun," paparnya menekankan.

BREAKING NEWS : 200 Orang di Joyotakan Solo Jalani Rapid Test Massal Buntut Ada Warga Positif Corona

Berita Populer Solo Raya 19 Mei, Kondisi 2 Bayi Kena Corona, 20.000 Paket Jokowi hingga Mall Ramai

Rapid Test Kedua

Sebelum rapid test massal 200 orang lebih, Pemkot pernah melakukan rapid test dalam jumlah kecil usai ada warga positif Corona.

Setelah dilakukan pemeriksaan, didapati hasil 10 orang yang reaktif berdasar uji rapid test.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, dari 10 orang yang reaktif tersebut, dua di antaranya telah terkonfirmasi positif Corona.

"Jadi kemarin (Sabtu-red) itu ada tujuh orang, kemudian tambah satu, lalu hari ini tambah dua orang. Jadi totalnya kini menjadi 10 orang reaktif, dan dua di antaranya telah terkonfirmasi positif," ucap Ahyani, Minggu (17/5/2020).

Cerita Inspiratif Bocah 6 Tahun Sediakan Makanan Gratis untuk Ratusan Warga Terdampak Corona

Jelang Lebaran, Jumlah Positif Corona Solo Kembali Melonjak, Pasien Terbaru 2 Bocah asal Joyotakan

Dua pasien yang terkonfirmasi positif tersebut masing-masing berusia 1 dan 2 tahun.

Kedua pasien anak-anak itu sempat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) lantaran uji rapid test menunjukkan hasil reaktif.

Adapun keduanya memiliki hubungan darah dengan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (7/5/2020).

"Cucu dari yang kemarin dinyatakan positif, anak-anak semua," ucap Ahyani.

Karantina Wilayah 14 Hari

Puluhan KK di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo harus menjalani karantina atau isolasi wilayah.

Adapun karantina dilakukan Pemkot Solo ini sebagai buntut adanya seorang warga terkonfirmasi positif Covid-19.

Terlebih warga tersebut diduga menulari 7 orang saat menjalankan salat tarawih berjamaah di masjid kampung.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan ada sebanyak 90 KK tidak diperkenankan keluar masuk perkampungan selama karantina 14 hari mendatang.

Buntut Pasien Positif Corona Diduga Tulari Jemaah Masjid, 90 KK di Joyotakan Solo Diisolasi 14 Hari

"Mulai hari ini, pokoknya dalam wilayah itu dilarang keluar masuk, warga luar tidak boleh masuk," tutur Rudy, Sabtu (16/5/2020).

"Warga di dalam karantina tidak boleh keluar," imbuhnya membeberkan.

Pintu masuk ke kampung tersebut akan dijaga beberapa personel keamanan gabungan TNI-Polri dan masyarakat.

"Ada pintu penjagaan, itu dijaga TNI, Polri dan masyarakat," kata Rudy.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga telah mengkomunikasikan karantina tersebut dengan masyarakat.

Masyarakat pun tidak ada yang menolak dengan keputusan karantina tersebut.

"Hari ini sudah mulai ditutup, supaya penyebaran tidak ke mana-mana, makanya dilakukan karantina wilayah," ucap Rudy.

"Masyarakat hanya bisa bergerak di dalam wilayah selama 4 hari, untuk logistik dari kita, kita kirim 3 kali sehari, jumlah KK-nya 90," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved