Virus Corona
Terdampak Pandemi Corona, Pembatik Asal Solo Ini Bikin Motif Batik Corona yang Sarat Makna
Namun ditengah itu semua pengusaha batik tulis di Laweyan, Solo, Jawa Tengah, tak kehabisan ide untuk mempertahankan eksistensi batik.
TRIBUNSOLO.COM - Sektor pariwisata dan Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi sektor yang terpukul akibat dampak pandemi corona saat ini.
Namun ditengah itu semua pengusaha batik tulis di Laweyan, Solo, Jawa Tengah, tak kehabisan ide untuk mempertahankan eksistensi batik.
• Amankah Menggunakan Sabun Batangan Selama Pandemi Corona? Begini Penjelasannya
Pengrajin batik di Batik Mahkota Laweyan bekerja sama dengan Batik Toeli Laweyan menciptakan corak batik corona.
Menurut pemilik Batik Mahkota Laweyan, Alpha Febela Priyatmono, kondisi pandemi Covid-19 serta berbagai dampaknya itulah yang menginspirasinya menciptakan corak batik corona ini.

Kemudian, sisi positif dari pandemi Covid-19 inilah yang dituangkan dalam motif batik corona.
Alpha menjelaskan, motif gelembung yang tersekat-sekat dapat menggambarkan kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga.
Biarpun ruang geraknya menjadi terbatas akibat pandemi ini, antar keluarga masih dapat berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai media sosial.
Tak hanya itu, gelembung-gelembung yang tersekat di sekitar gambar virus corona yang begitu besar itu juga bermakna sebagai hikmah kebijakan physical distancing yang mengharuskan berada di rumah, yang akhirnya memberi banyak waktu berkumpul dengan keluarga.

• Update Corona Solo 28 Mei 2020 : 1 PDP Asal Mojosongo Dinyatakan Sembuh Sembuh
Menurut Alpha, banyaknya waktu berkumpul dengan keluarga ini mampu melahirkan ide dan gagasan-gagasan baru.
Makna positif dari pandemi Covid-19 itu lah yang berusaha ia sampaikan melalui batik corona ini.
"Akhirnya keluarga banyak berkumpul, banyak berdiskusi, banyak muncul ide-ide gagasan. Jadi sebetulnya kami ingin menggambarkan yang terakhir itu, kita perlu adanya suatu inovasi suatu gagasan-gagasan baru, semangat untuk tetap eksis di dunianya masing-masing, bisa berperan di masyarakat, jangan putus asa, kita lawan corona," kata Alpha dalam wawancaranya bersama Tribunnews.com melalui Zoom, Kamis (28/5/2020) pagi.
"Dan kekuatan itu justru muncul dari kelompok masyarakat terkecil, yang sekarang terkadang karena kita kerja agak terabaikan yaitu keluarga."
"Kekuatan dan gagasan itu muncul dari kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga, dari kelompok masyarakat terkecil ini lah kita lawan corona. Sehingga itulah sebetulnya yang menginspirasi kami dan kami aktualisasikan dalam bentuk batik," terangnya.
Selain itu, Alpha mengatakan, batik ini juga menggambarkan sisi medis.
"Di situ kami jelaskan bahwa menggambarkan dari sisi medis, itu memang batik corona (menampilkan) gelembung ibaratnya (droplet) kalau orang bersin itu, yang kedua itu menggambarkan juga corona yang kita semprot dengan disinfektan."