Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Sambut New Normal, Gereja di Solo ini Terapkan Jaga Jarak Saat Misa, Satu Bangku Maksimal 3 Orang

"Kami masih terus persiapan dulu, kemungkinan positif bulan Juli nanti dibuka," terangnya.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya
Kondisi Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Solo, Minggu (31/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masa new normal bakal dihadapi tempat-tempat peribadatan di Kota Solo, tak terkecuali Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan.

Dari pantauan TribunSolo.com, pintu-pintu Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan tampak tertutup rapat pukul 08.38 WIB.

Adapun, pada waktu tersebut umat katolik melangsungkan ritus peribadatan di Gereja.

Bayi Usia 6 Hari Positif Corona di NTB, Didampingi Anggota Keluarga di Ruang Isolasi

Cerita Serda Isnan Terjun Bantu Masyarakat: Gendong Nenek dan Penderita Stroke untuk Mengambil BLT

Namun, halaman Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan tampak lengang dan tidak ada satu mobil menghiasi.

Hanya ada petugas keamanan yang berjaga di lingkungan gereja tersebut.

Pastor Kepala Gereja Santo Antonius Purbayan Solo, Romo Stefanus Bagus Aris Rudianto menyampaikan, pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah dan Keusukupan Agung Semarang terkait dibukanya kembali gereja.

"Nanti akan ada surat dari bapak Uskup, kami masih menunggu itu, sementara bapak Uskup masih menunggu keputusan pemerintah pusat dan daerah," ucap Bagus kepada TribunSolo.com, Minggu (31/5/2020).

"Kami masih terus persiapan dulu, kemungkinan positif bulan Juli nanti dibuka," terangnya.

Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan tengah menggodok prosedur yang diterapkan selama misa harian maupun mingguan saat masa new normal.

Mereka tidak mengesampingkan protokoler kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

"Prosedur yang pertama jarak itu penting, tidak seperti biasanya satu bangku itu bisa untuk lima orang, nantinya hanya untuk dua maksimal tiga orang saja," kata Bagus.

Bangku-bangku yang tidak boleh diduduki umat selama misa akan diberi tanda silang.

Selain itu, Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan juga akan membatasi jumlah umat yang boleh mengikuti misa di gereja.

Itu dilakukan supaya tidak ada kerumunan massa selama misa berlangsung.

Selain itu, potensi penularan virus Corona dapat diputus.

"Umat kami sekitar 5 ribu orang, kita upayakan tidak ada penggerombolan, ada batas-batas umur yang boleh mengikuti misa di gereja," terang Bagus.

Di Tengah Bertambahnya Kasus, Ternyata Ada 102 Kabupaten Kota di Indonesia Masuk Zona Hijau Covid-19

Bagus menjelaskan, umat berusia 15 sampai 65 tahun masih diperbolehkan untuk mengikuti misa di gereja saat new normal.

"Maksimal 65 tahun, usia 65 tahun ke atas dilayani di wilayah atau di rumah, usia 15 tahun itu minimal, 15 tahun ke bawah tidak, itu mengurangi banyak," jelas dia.

Sementara itu, Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan belum memiliki rencana penambahan waktu peribadatan selama new normal.

Waktu misa mingguan tetap diselenggarakan selama tujuh kali misa, yakni setiap Sabtu pukul 16.30 WIB dan 18.00 WIB, serta setiap Minggu pukul 05.30 WIB, 07.00 WIB, 08.30 WIB, 16.30 WIB dan 18.00 WIB.

"Satu minggu pertama urgen tidak, kalau butuh maka kami tambah, sekiranya tidak, ya, seperti biasa," ucap Bagus. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved