Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

AHY Tunjukkan Potret Kehidupan Sederhana SBY kepada Almira, Kamar Tidur Sempit Jadi Saksi

AHY menunjukkan sisi kesederhanaan SBY kepada Almira. Ia memperlihatkan kamar SBY semasa muda yang jauh berbeda kodisinya dengan kamar Almira.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
INSTAGRAM/agusyudhoyono dan DOK. PRIBADI Susilo Bambang Yudhoyono
AHY menunjukkan potret kamar sederhana SBY semasa muda kepada Almira 

TRIBUNSOLO.COM -- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajarkan arti kesederhanaan kepada putrinya, Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Teladan kesederhanaan itu diambil langsung dari potret kehidupan kakek Almira, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa remaja.

Seperti diketahui, kehidupan SBY masa muda tidak bergelimang kemewahan.

Lebaran SBY tanpa Ani Yudhoyono, Annisa Pohan Ungkap Kegiatan Ayah Mertua: Buat Lagu hingga Galeri

Lebaran Keluarga SBY, Ada Foto Mendiang Ani Yudhoyono Dipajang Cantik dengan Pigura Besar

Terutama ketika SBY masih merintis karier sebagai anggota TNI.

Masa kecil presiden ke-6 RI, SBY dihabiskan di Pacitan, Jawa Timur.

SBY lahir 9 September 1949 di daerah yang dijuluki sebagai kota 1.001 goa tersebut.

Selama hidup di Pacitan, SBY ternyata tinggal di rumah yang sederhana, namun asri.

Menurut tulisan idea.grid.id yang terbit pada 10 Agustus 2019, rumah masa kecil SBY di Pacitan bergaya Joglo.

Di rumah itu, SBY menghabiskan waktu untuk belajar dan tumbuh menjadi pribadi santun nan tegas.

Rumah SBY semasa kecil itu sampai sekarang masih dilestarikan, lantaran menjadi saksi bisu perjalanan Presiden ke-6 RI.

AHY pun memiliki kenangan tersendiri dengan rumah ini.

Beberapa kali ia mengajak Annisa Pohan dan Almira untuk bertandang ke rumah di Pacitan.

Dalam kunjungan terakhirnya bulan Februari, AHY menunjukkan sisi kesederhanaan SBY kepada Almira.

Hal itu lewat kamar tidur kecil yang menjadi tempat SBY melepas lelah semasa remaja.

"Sedikit cerita dari masa remaja Pepo.

Bulan Februari lalu, kami sekeluarga nengokin rumah masa kecilnya Pepo di Pacitan," tulis AHY.

Sembari mengunggah foto ketika mereka bertiga berada di dalam kamar, AHY menceritakan masa muda SBY yang penuh keprihatinan.

"Saya bilang sama Aira, ini kamarnya Pepo waktu remaja.

Di kamar berukuran 1.5x2.5 meter ini Pepo melewati masa remajanya jauh dari orang tua.

Ke sekolah pun, Pepo harus berjalan kaki berkilo-kilo karena masih terbatasnya transportasi," lanjut AHY.

Dari kehidupan SBY, AHY menjelaskan kepada Almira dan masyarakat jika keterbatasan bukanlah faktor penghalang mencapai kesuksesan.

"Keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan," pungkasnya.

Unggahan AHY itu lantas menuai komentar beragam warganet pengguna Instagram.

Profil Aktor Dwi Sasono yang Ditangkap Atas Dugaan Kasus Narkoba, 40 Film Lebih Telah Diperankan

Ultah ke-50, Erick Thohir Banjir Ucapan dari Pesepakbola Dunia, Jamie Vardy hingga Ivan Cordoba

Kisah SBY Hidup Pas-pasan Bersama Istrinya, Ani Yudhoyono

SBY dan Ani Yudhoyono pernah hidup susah saat awal-awal menikah.

Demi keluarga, SBY rela tahan lapar dan bawa pulang jatah makannya di TNI.

Ani Yudhoyono memang bukan anak sembarangan.

Ia adalah putri dari Sarwo Edhie Wibowo, seorang Letnan Jenderal TNI dan tokoh militer berpengaruh di Indonesia.

Sarwo Edhie bahkan pernah ditunjuk menjadi Duta Besar Korea Selatan.

Jadi bisa dibilang, sejak kecil, Ani hidup berkecukupan.

Ia dan 6 orang saudaranya bahkan bisa menempuh pendidikan sampai ke luar negeri.

Namun, kisah lain terjadi saat Ani menikahi SBY yang waktu itu hanya seorang perwira TNI.

Gaji SBY setiap hari hanya Rp 52.500,00, sehingga Ani harus memutar otak supaya kebutuhan keluarganya bisa tercukupi.

Sampai Jual Es demi Beri Makan AHY dan Ibas

Dalam buku tentang Ani Yudhoyono semasa hidup berjudul Kepak Sayap Putri Prajurit yang ditulis Alberthiene Endah, istri SBY ini rupanya rela tidak meneruskan kuliah kedokteran yang ditempuhnya demi hidup sebagai istri prajurit.

Diceritakan, Ani untuk terus bisa hidup tanpa hanya mengandalkan gaji SBY yang kala itu berpangkat letnan satu dan menjadi komandan peleton mortir di Yonif Linud 330 di Bale Endah, Bandung, Ani pun memutuskan berjualan es mambo.

Modal es tersebut didapatkannya dari susu jatah SBY setiap bulannya.

Kebetulan, setiap parajurit TNI mendapatkan jatah susu kaleng setiap bulannya.

Susu kaleng beraneka rasa, mulai dari cokelat, jeruk, hingga stroberi tersebut diolahnya menjadi es bersama kakaknya yang juga istri seorang perwira TNI.

Untuk menambah uang belanja, ia menitipkan es tersebut kepada pembantunya bernama Mbak Titiek.

"Pembantu Mbak Titiek kebetulan bersekolah. Dialah yang kami titipi termos dan berjualan es mambo," ujar Ani Yudhoyono, dalam kutipan buku tersebut.

Gayung bersambut, es mambo yang dijual Ani Yudhoyono pun laris manis.

Lalu untuk apa uang dari hasil jualan es mambo itu?

Ternyata Ani menggunakannya untuk membeli makanan agar gizi AHY dan Ibas, sang putra terpenuhi.

Makannnya pun tak murah, lo.

Ani menggunakannnya untuk membeli telur, daging hingga ikan tuna yang tentu cukup mahal di masa itu.

Semuanya dilakukan supaya AHY dan Ibas bisa mendapatkan gizi yang baik dan tumbuh sehat.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono (Ist)

SBY pun Tahan Lapar demi Keluarganya

Tak hanya itu, pengorbanan juga dilakukan SBY.

Ada kalanya SBY mengambil jatah makanan tambahan berupa bubur kacang hijau yang lantas dibawanya pulang.

"Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang," tutur Ani.

Jatah bubur kacang hijau itu tentu saja tak banyak.

Ani pun tak kehabisan akal, supaya bubur kacang hijaunya jadi banyak dan bisa disantap keluarganya, Ia pun mengolahnya kembali.

"Sampai di rumah, biasanya saya olah kembali dengan santan, gula merah, dan pandan agar jumlahnya semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga," tambah Ani.

Ketika mendapatkan jatah telur rebus, SBY akan membawa pulang dan memberinya untuk Agus yang masih kecil.

Kadang, Ani tak kuasa menahan air matanya melihat perhatian sang suami untuk anak-anaknya.

Meski mengalami hidup kekurangan, Ani tak pernah meminta bantuan keuangan pada ayahnya yang notabene seorang jenderal. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved