Pilkada Solo 2020
Dana Pilkada Solo 2020 Membengkak, Pemkot 'Cekot-Cekot', Wali Kota Rudy : Tidak Punya Uang
Suntikan anggaran Pilkada Solo bakal urung dilakukan mengingat anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) saat ini difokuskan untuk penanganan Covid-19.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Suntikan anggaran Pilkada Solo bakal urung dilakukan mengingat anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) saat ini difokuskan untuk penanganan Covid-19.
Anggaran Pilkada Solo kini diperkirakan masih membutuhkan suntikan dana sebesar Rp 10,1 miliar.
Adapun anggaran awal Pilkada Solo mencapai Rp 15 miliar.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan Pemkot sudah tidak punya uang untuk menambah anggaran Pilkada Solo.
• Soal Mundurnya Achmad Purnomo dari Pilkada Solo, Rudi: Dirapatkan dengan PAC dan Anak Ranting Dulu
• Kronologi Pemakaman Jenazah di Klaten yang Ternyata Positif Corona, Sempat Dikira Sakit Ginjal
Ditambah, pendapatan asli daerah (PAD) turun drastis dibandingkan tahun lalu akibat dihantam wabah Corona.
"Kita tidak punya uang, tidak punya sama sekali, tidak mungkin kita bisa menaikkan anggaran KPU, DPRD juga tidak bisa menaikan," kata Rudy, Rabu (3/6/2020).
Pemkot Solo pun kelimpungan mencari suntikan dana Pilkada Solo guna mencukupi kebutuhan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Di sisi lain, Pemkot Solo juga harus berutang untuk biaya listrik, premi BPJS Kesehatan, telepon, dan air PDAM.
• Pilkada Solo Diundur Desember 2020, Jumlah TPS Ditambah Jadi 1.800 Titik di Tengah Pandemi Corona
"APBD perubahan juga tidak ada, kita bayar BPJS utang, listrik, telepon, dan PDAM utang," tutur Rudy.
"Semua utang akan kita lunasi maksimal 30 Januari 2021," jelasnya.
Rudy mengaku Pemkot belum berkoordinasi dengan KPU perihal kebutuhan anggaran Pilkada Solo.
"Ya, belum tahu sumber anggarannya dari mana, belum ada koordinasi dengan KPU," tandasnya. (*)