Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Kronologi Pemakaman Jenazah di Klaten yang Ternyata Positif Corona, Sempat Dikira Sakit Ginjal

Seorang warga berinisal T meninggal dunia dan dimakamkan di Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

TribunSolo.com/Istimewa
Pemakaman jenazah dari Semarang yang dihadiri puluhan orang di malam hari di Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Selasa (2/6/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Seorang warga berinisal T meninggal dunia dan dimakamkan di Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

Warga Bayat, Klaten memakamkan T lantaran mengira kematiannya disebabkan karena penyakit ginjal.

Jelang New Normal, Seberapa Efektif Masker & Jaga Jarak Cegah Penyebaran Corona?, Ini Penjelasannya

Rupanya belakangan diketahui T positif terinfeksi Covid-19.

Tinggal di Semarang dan meninggal

Plt Camat Bayat Kelik mengemukakan, T yang berkampung halaman Klaten selama ini tinggal di Semarang, Jawa Tengah.

"Saat berada di Semarang, T sempat dirawat di rumah sakit penanganannya biasa saja tidak di ruangan isolasi," kata Kelik, Rabu (3/6/2020).

T kemudian meninggal dunia dan dibawa ke Klaten untuk dimakamkan.

Jenazah T langsung diarahkan ke pemakaman dan tidak dibawa ke rumah.

Sedikitnya lima orang warga menanti kedatangan jenazah T di pemakaman.

Saat jenazah tiba, warga pun membantu menurunkan peti jenazah ke liang lahat.

Saat itu, warga tidak curiga dengan kedatangan jenazah pasien T.

Pihak rumah sakit hanya meminta warga menyiapkan disinfektan saat itu.

Sempat Kontak dengan Jenazah yang Diduga Pasien Corona, Warga Bayat Kini Jalani Isolasi Mandiri  

Dinyatakan positif

Usai pemakaman, warga baru mendapatkan informasi bahwa T dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab.

"Kita tahunya pagi tadi informasinya hasil swab jenazah pasien T positif corona. Pak Kepala Desa Ngerangan sudah dikonfirmasi," kata dia.

Mendengar keterangan itu, pengurus desa menghubungi warganya yang terlibat pemakaman.

"Semua yang terlibat di situ langsung disuruh mandi keramas dama baju yang dipakai untuk dicuci," terang dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved