Gugus Tugas Klaten Prihatin Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, Sumber Penularan Kini Tengah Dilacak

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten melacak penularan yang menimpa seorang tenaga kesehatan bagian UGD dari salah satu rumah sakit swasta.

Koordinator Wilayah I Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Ronny Roekmita, mengatakan Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 langsung melakukan pelacakan untuk mengetahui sumber penularannya.

"Dengan adanya pasien positif dari tenaga kesehatan, bagi saya ini cukup memprihatinkan,” jelas dia kepada TribunSolo.com, Senin (8/6/2020).

Ronny mengaku akan melacak siapa saja yang telah kontak dengan pasien perempuan berinisial ADE (22) yang berasal Delanggu itu.

• Update Corona Klaten 8 Juni 2020 : Positif Kian Bertambah Jadi 28 Kasus, ODP dan OTG Juga Meningkat

• Karyawan Swasta Asal Prambanan Klaten yang Positif Corona Pernah Terjangkit Demam Berdarah

"Maka, kami akan lacak siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 ini," aku dia.

Sebelumnya, terdapat dua penambahan pasien positif, Minggu (7/6/2020), salah satunya merupakan seorang tenaga kesehatan.

Dimungkinkan pasien positif Covid-19 itu terpapar saat bekerja yang dinyatakan positif pada 6 Juni lalu.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten ini menerangkan, pelacakan dilakukan baik di internal rumah sakit sendiri dan pengunjung dengan jangka waktu tertentu.

Ronny tidak mengetahui jelas bagaimana kronologi dari ADE hingga akhirnya bisa terjangkit Covid-19.

Meski begitu yang bersangkutan merasakan gejala sehingga secara sadar melakukan isolasi mandiri.

Termasuk melaksanakan rapid test dan tes swab yang menunjukan hasil positif.

• Update Corona Solo 8 Juni 2020 : Satu Pasien Positif Corona dari Kalangan Anak dan 4 PDP Sembuh

• Karyawan Swasta Asal Prambanan Positif Covid-19, Diduga Tertular di Tempat Bekerjanya di Klaten

“Kalau kita belajar dari kasus di Jogja, pengunjung yang datang dari tanggal sekian sampai sekian dilakukan rapid test,” jelasnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, rapid test kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di rumah dan pengunjung merupakan bagian dari protap pelacakan.

Diharapkan dengan penerapan hal tersebut dapat diketahui sumber penularannya.

“Terlebih lagi ini di tempat pelayanan kesehatan ini menjadi penting untuk dilakukan rapid test, tapi menunggu kebijakan dari Dinkes dulu, mengingat Dinkes juga sebagai pembina rumah sakit,” jelasnya. (*)