Solo KLB Corona
Terungkap, Inilah yang Bikin Ibu & Anak Asal Ampel Boyolali Tes PCR yang Hasilnya Positif Corona
Dia mengatakan kedua pasien ini berinisiatif melakukan tes mandiri, karena mengetahui temannnya di Semarang positif Covid-19.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Ibu dan anak di Kabupaten Boyolali yang terkonfirmasi positif Corona setiap hari berjualan daging di Pasar Peterongan, Kota Semarang.
"Setiap hari jualan di Pasar Peterongan, jualan daging di sana keduanya," Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina kepada TribunSolo.com, Rabu (10/6/2020).
Ratri menerangkan, dua kasus tambahan pasien positif baru pada Selasa (9/6/2020) itu berasal dari Desa Tanduk, Kecamatan Ampel masing-masing berinisial SI (54) dan HA (19) yang sehari-hari berjualan di Pasar Paterongan Semarang.
"Jualan di sana Pasar Peterongan Semarang, jadi masuk klaster itu," terang dia.
• Resmi Positif, PDP Bayat Klaten yang Meninggal Dunia Bertetangga dengan Pasien Covid-19 di Semarang
• Tes PCR Mandiri, Ibu & Anak Terima Kenyataan Positif, Kini Keduanya Dirawat di RS Covid-19 Boyolali
Lebih lanjut dia menceritakan kronologi ibu dan anak bisa diketahui positif Corona yang berawal dari pemeriksaan tes PCR secara mandiri di RS Indriyanti Boyolali.
Dia mengatakan kedua pasien ini berinisiatif melakukan tes mandiri, karena mengetahui temannnya di Semarang positif Covid-19.
"Mereka melakukan tes PCR Mandiri karena inisiatif mereka sendiri," kata dia.
"Ya karena ada temannya sesama pedagang di kabupaten lain (Semarang) positif," jelasnya menekankan.
Dia menambahkan bahwa saat ini, kedua pasien tersebut sudah dirujuk dan dirawat intensif di RS Darurat Covid-19 Boyolali.
Lina mengatakan akan melakukan tracing atau pelacakan siapa saja yang kontak erat dengan kedua pasien tersebut.
"Mereka sudah kami rujuk ke RSD Boyolali dan kami segera masih tracing," tutur dia.
Berjumlah 35 Kasus di Boyolali
Sebelumnya, seorang ibu dan anaknya di Kabupaten Boyolali yang berinisiatif melakukan tes PCR secara mandiri harus menelan pil pahit setelah mendapati hasilnya positif Covid-19.
Keduanya adalah SI (54) dan HA (19) asal dari Desa Tanduk, Kecamatan Ampel yang sehari-hari berjualan di Pasar Peterongan Semarang.
Statusnya menyandang positif terungkap pemeriksaan tes PCR secara mandiri di RS Indriyanti Boyolali.
• Warga Cepogo Boyolali yang Positif Corona Sempat Open House Lebaran, 212 Orang Pun Jalani Rapid Test
• Balita 2,5 Tahun Asal Sambi Diduga Tertular dari Keluarganya, Kini Dikarantina di RS Corona Boyolali
"Keduanya tes mandiri, hasilnya positif Corona," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina kepada TribunSolo.com saat memberikan keterangan pers di kantornya di Jalan Pandanaran Nomor 156, Gudang, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Selasa (9/6/2020).
"Keduanya itu seorang ibu dan anaknya," paparnya menekankan.
Setelah mendapati positif, RS Indriyanti Boyolali dan Dinas Kesehatan berkoordinasi sehingga merujuk ke RS Darurat Covid-19 Boyolali.
"Pasien SI dan HA menjadi pasien 34 dan 35 di Boyolali," ujar Ratri.
"Jualan di sana Pasar Peterongan Semarang, jadi masuk klaster itu," terang dia.
Melihat penambahan kasus itu, Dinas Kesehatan akan segera melakukan tracing siapa saja yang kontak erat dengan kedua pasien tersebut.
"Kami segera melakuan tracing untuk mencari yang kontak erat dengan pasien," jelasnya.
Dengan penambahan 2 kasus itu, jumlah pasien positif di Kabupaten Boyolali berjumlah 35 orang, sehari sebelumnya 33 kasus.
Dari total 35 orang, yang telah dinyatakan sembuh 16 orang, yang masih menjalani perawatan 17 orang dan meninggal 2 orang. (*)