Ribuan Anggota Taliban Dibebaskan, Tandatangani Perdamaian, Tapi Ada yang Berniat Bertempur Lagi
Ribuan anggota Taliban yang berlatih sebagai pelaku bom bunuh diri, pencuri, hingga anggota asal luar negeri dibebaskan dari penjara.
TRIBUNSOLO.COM - Ribuan anggota Taliban yang berlatih sebagai pelaku bom bunuh diri, pencuri, hingga anggota asal luar negeri dibebaskan dari penjara oleh pemerintah Afganistan.
Adapun pembebasan ribuan anggota Taliban tersebut, sebuah perjudian mahal untuk memastikan adanya perdamaian.
Kekhawatiran terasa, karena banyak di antara tahanan yang dibebaskan dari penjara mengaku siap kembali bertempur, melanjutkan "perang suci" mereka.
Salah satunya adalah Mohamed Daud, anggota Taliban yang dilepaskan dari penjara Bagram, sebelah utara Kabul, pada bulan lalu.
"Jika AS tak menarik diri, maka kami akan melanjutkan jihad kami. Karena mereka sudah membunuh banyak rakyat Afghanistan dalam operasinya," kata dia.
• Korea Utara Ancam AS Agar Tak Ikut Campur Urusan Negara Lain Jika Ingin Pilpresnya Lancar
• Kelompok Taliban Kuasai KPK, Ini Kata Guru Besar LIPI
Berpakaian tradisional shalwar kameez, Daud menerangkan bahwa dirinya tidak ingin ada satu pasukan asing yang menginjakkan kakinya.
Dilansir AFP Rabu (10/6/2020), setelah mengatakan itu, dia naik taksi ke desanya beserta uang 65 dollar AS (Rp 911.000) dari otoritas lokal.
Daud ditangkap oleh militer AS di kawasan barat laut, tepatnya Provinsi Faryab, sembilan tahun silam di mana dia dibawa ke Bagram.
Kabul mempercepat pembebasan 5.000 tahanan Taliban, sebagai iktikad baik, setelah kelompok itu juga menyerukan gencatan senjata saat Idul Fitri.
Mereka yang dilepaskan melingkupi anggota yang berlatih sebagai pelaku bom bunuh diri, pencuri, hingga anggota asal luar negeri.
Sebelum dilepaskan, para tahanan diwajibkan menandatangani kesepakatan tak akan bertempur lagi.
Meski komitmen itu kecil kemungkinan dipenuhi.
Seorang komandan kelompok pemberontak itu di Pakistan berujar, seharusnya "tak ada ambiguitas" mereka yang dibebaskan bakal ditempatkan lagi di garis depan.
"Jihad ini masih berlanjut. Kami akan meneruskannya hingga mencapai beberapa kesepakatan dengan pemerintahan di Kabul," kata dia.
Beberapa tawanan lain yang dibebaskan mengatakan, mereka masih marah kepada pasukan AS.
• Serangan Drone AS Tewaskan Komandan Taliban Pakistan Paling Diburu, Maulana Fazlullah
• Rayakan Idulfitri Bersana, Taliban dan Pasukan Afghanistan Diserang Bom Bunuh Diri ISIS