Proyek Flyover Purwosari Solo
Sudah 4 Bulan Dikerjakan Meski Kena Imbas Corona, Begini Penampakan Terkini Flyover Purwosari Solo
Pembangunan proyek Flyover Purwosari memasuki bulan keempat di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Puwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembangunan proyek Flyover Purwosari memasuki bulan keempat di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Puwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Dari pantauan TribunSolo.com pada Sabtu (13/6/2020) terlihat para pekerja tak libur berjibaku meski pandemi Corona belum usai.
Ya, proyek dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibangun sejak awal Februari lalu itu ditarget rampung pada bulan Desember tahun ini.
Bahkan guna kejar target, truk penggiling hilir mudik memasuki areal proyek Flyover Purwosari.

• Kronologi Maling Curi Kabel Telkom Pakai Alat Excavator di Kawasan Proyek Flyover Purwosari Solo
• Macet di Solo karena Proyek Flyover Purwosari, Dishub Sayangkan Warga Memaksa Lewat Jalur Macet
Tampak dari pagar pembatas, terlihat proyeksi sepintas bagaimana jalan Flyover kedepan seperti apa.
Meski dihinggapi debu, sebagian jalan dengan cor semen tampak kokoh jika dilihat dari area pembatas.
Tak hanya itu, besi pencakar pondasi juga terlihat terpasang untuk lekas dibangun pilar.
Untuk pilar sendiri, tampak beberapa sudah rampung dan menunggu bahu jalan flyover dibangun.
Manajer Proyek Flyover Purwosari, Muhammad Rifa'i Mi'raj menuturkan pembangunan selama empat bulan ini telah puluhan persen.
"Sekitar 35 persen," kata Rifa'i saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Sabtu (13/6/2020).
• Toko Mulai Sepi Pembeli, Pedagang Kelontong di Kawasan Proyek Flyover Purwosari Solo Mulai Khawatir
• Dilema Tukang Becak Naikkan Tarif karena Jalan Jadi Memutar Selama Pengerjaan Flyover Purwosari Solo
Ia mengakui, jika musibah pandemi Corona sedikit banyak mempengaruhi pekerjaan proyek yang melintasi rel milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Purwosari tersebut.
"Kerja kurang maksimal karena menjaga kondisi tubuh pekerja," ungkapnya.
"Untuk mengatasinya, kami menerapkan shift dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya. (*)