Solo KLB Corona
Dulu Pernah Sesumbar Bebas Corona, Kini Boyolali Urutan kedua Terbanyak di Solo Raya dengan 56 Kasus
Tiba-tiba kasus Corona di Kabupaten Boyolali menyodok di urutan kedua terbanyak di Solo Raya.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Tiba-tiba kasus Corona di Kabupaten Boyolali menyodok di urutan kedua terbanyak di Solo Raya.
Ya, kini per Senin (15/6/2020) tercatat ada lonjakan luar biasa sehingga kasus positif Covid-19 di Kota Susu itu telah mencapai 56 kasus.
Dengan torehan angka 56 kasus, ternyata Boyolali yang dulu di urutan terakhir, kini ada di urutan kedua terbanyak setelah Kabupaten Sukoharjo dengan 77 kasus per hari ini.
Bahkan jauh meninggalkan daerah-daerah lain yang selama ini mendapat stigma zona merah seperti Solo yang hanya 37 kasus.
Adapun Kabupaten Sragen dengan 47 kasus, Kabupaten Karanganyar 33 kasus, Kabupaten Klaten 30 kasus dan Kabupaten Wonogiri 12 kasus juga disalip oleh torehan Boyolali.
• Tambah 16 Positif Corona, Klaster Pasar Peterongan Semarang Penyumbang Kasus Terbanyak di Boyolali
• Kasus Corona Menanjak Signifikan, Begini Penjelasan DKK Boyolali
Padahal dulu usai kasus awal muncul di Solo 13 Maret, Bupati Boyolali Seno Samodro sempat viral karena Boyolali bebas Corona.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina, penambahan 16 kasus pada Minggu (14/6/2020) pukul 18.37 WIB dan Senin (15/6/2020) membuat Kota Susu kini memiliki 56 kasus Corona.
Dari total 16 tambahan kasus positif, 13 orang dari klaster Pasar Peterongan Semarang, 3 orang berasal dari klaster Demak.
"Kami umumkan hari ini, terjadi penambahan pasien positif Covid-19 dengan total 16 orang," ungkap dia saat konferensi pers di Posko Covid-19 di kantornya di Jalan Pandanaran Nomor 156, Gudang, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali.
Ratri menyebutkan penambahan pasien positif masing-masing berasal dari dua klaster.
"Penambahan kasus positif terdiri dari dua klaster, yaitu klaster Pasar Peterongan dan klaster Demak," kata Ratri.
Ampel dan Karanggede Mendominasi
Untuk klaster Pasar Peterongan, ada 4 kasus pasien positif tersebut berasal dari Kecamatan Ampel, dan 9 kasus dari Kecamatan Karanggede.
Dikatakan identitas pasien positif Covid-19 dari klaster Pasar Peterongan yang berasal dari Kecamatan Ampel yakni AG (42), BY (21), WL (49) dan BD (58).
Sementara 9 kasus dari Kecamatan Karanggede yaitu, TW (36), YS (34), AR (6), DF (6), DV (16), KT (5), EP (33), EB (3), dan MS (47).
"Sedangkan 3 orang dari klaster Demak, Ratri mengatakan mereka berasal dari Kecamatan Andong," aku dia.
Ketiga orang tambahan lainnya merupakan dari klaster Demak yang berinisial RU (60), DE (17), dan BY (21).
"Ketiga orang ini merupakan kontak erat dan keluarga kasus DR (58) yang meninggal," ucap Ratri.
• Bilangnya Ambil Buku, 2 Pasangan ABG Wonogiri Digerebek Warga di Kamar Kos, Diduga Tengah Bermesraan
• Pakar Kesehatan UNS Solo Ini Beberkan Sejumlah Sebab yang Bikin Kasus Corona Boyolali Terus Meroket
Adapun Keseluruhan tambahan pasien positif saat ini dirawat di RSD Covid-19 Boyolali.
"Semuanya sudah dibawa ke RSD Covid-19, kecuali pasien TW yang dirawat di ruang Brotowali, RSU Pandan Arang Boyolali," ujar Ratri.
Sementara itu, Ratri mengatakan kabar baik, ada 3 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Ketiga pasien yang sembuh adalah NJ, Suwarno dan Sri Rahayu.
"NJ merupakan warga Kecamatan Ngemplak, sedangkan Suwarno dan Sri Rahayu merupakan warga Kecamatan Sambi," tuturnya.
Dengan penambahan 16 orang dan 3 orang sembuh, maka total kumulatif pasien positif terus bergerak.
Saat ini totalnya da 56 kasus, yakni dengan 21 orang sembuh, 33 orang masih dalam perawatan, dan 2 orang meninggal dunia. (*)
