Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Soroti KBM Online, Bupati Wonogiri Anggap Generasi Penerus Sedang Dipertaruhkan

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan metode Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan cara Daring atau Online dianggap kurang efektif.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ilham Oktafian
TribunSolo.com/Agil Tri
Bupati Wonogiri Joko Sutopo usai konferensi pers di Pendopo Kantor Dinas Bupati Wonogiri, Minggu (3/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI – Metode Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) via online masih menjadi perdebatan, apakah kehadirannya menjadi efektif atau tidak.

Salah satu yang mempertentangkan hal tersebut adalah Bupati Wonogiri  Joko Sutopo.

Ia menggagap metode Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan cara Daring atau Online kurang efektif.

Anggap KBM Online Kurang Efektif, Bupati Wonogiri : Saya Lebih Setuju Masuk Saja, Tapi Dibagi

Sistem daring dinilai tidak ada kontrol yang bisa dilakukan, sehingga kualitas KMB dipertanyakan.

“Kita mempertaruhkan generasi penerus kita saat kualitas pendidikannya tidak terpenuhi,” katanya, Senin (15/6/2020).

“Kuantitas kita tidak dapat menampilkan data yang otentik, apakah study from home ini efektif,” imbuhnya.

Nyaman 20 Tahun Tinggal di Hutan Kethu Wonogiri, Keluarga Ini Ogah Pindah, Meski Kena Imbas Corona


Pria yang akrab disapa Jekek itu ingin metode KBM daring ini dapat dievaluasi, dari segi hasil, dampak, dan tingkat efektivitasnya.

Karena dikhawatirkan, siswa tidak benar-benar memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar.

“Saat ini, dengan sistem study from home ini anak didik kita kemana, apakah dirumah saja,” ucap dia.

“Jadi upaya besar untuk physical dan sosial distancingnya kan tidak terpenuhi,” imbuhnya.

Selain itu, dengan sistem daring ini, ada sejumlah siswa yang kesulitan mengikuti, karena efek geografis rumah yang susah sinyal, maupun efek ekonomi yang tidak mampu membeli kuota internet.

Sekolah di Provinsi Jateng Diizinkan Kembali Buka, Tapi Ini Syaratnya

Sehingga dia tetap ingin KBM dilaksanakan di sekolah dengan cara tatap muka.

“Kalau saya lebih setuju untuk masuk saja, tapi dibagi,” kata dia.

“Itu langkah yang terstruktur, dan kendala insfratruktur dapat ditekan.” tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved