Solo KLB Corona
Uji Rapid Test Pasar Klitikan, Dinkes Solo Ambil 50 Sampel Pedagang & Pembeli, Semua Non Reaktif
"Selain karena berpotensi memunculkan klaster corona di pasar tradisional, saya juga mendapat informasi jika di situ banyak orang nongkrong,"
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com,Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Pasar tradisonal berpotensi memunculkan klaster baru Corona bila menilik sejumlah kasus pasien terkonfirmasi positif yang muncul di sejumlah daerah.
Itu yang mendasari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk melakukan uji rapid test di pasar-pasar tradisional.
Pasar Klitikan Notoharjo menjadi satu diantara banyak pasar tradisional yang disasar Pemkot.
• Kronologi Penangkapan Russ Albert Medlin: Diburu FBI, Memangsa Gadis Bawah Umur di Indonesia
• Pandemi Corona Bikin Harga Mobil Bekas Anjlok, Pilihan Mobkad Harga Rp 70 Jutaan Makin Beragam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menjelaskan Pemkot juga memiliki alasan lain yang mendasari dilaksanakan uji rapid test di pasar tradisional.
"Selain karena berpotensi memunculkan klaster corona di pasar tradisional, saya juga mendapat informasi jika di situ banyak orang nongkrong," kata perempuan yang akrab disapa Ning itu.
Pemkot Solo melalui Dinas Kesehatan Kota Solo melakukan uji rapid test di Pasar Klitikan Notoharjo, Selasa (16/6/2020) sekira pukul 07.00 WIB.
Dalam uji rapid test tersebut, sebanyak 50 spesimen dari pedagang, pembeli, maupun masyarakat yang nongkrong di sekiran pasar diambil.
"Infonya lebih pagi lebih ramai," pungkasnya.
Tak sampai 24 jam, Dinas Kesehatan Kota Solo telah mengantongi hasil uji rapid test 50 spesimen tersebu.
"Semuanya non reaktif," ucap Ning. (*)