Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Terungkap, Begini Alasan Risma Sujud dan Menangis di Kaki Dokter RSUD dr Soetomo Surabaya

Peristiwa itu terjadi saat Risma menggelar audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUN/DANY PERMANA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Risma yang baru saja berulang tahun ke-58 pada Rabu 20 November, memaparkan apa yang telah dicapainya di Kota Surabaya. 

TRIBUNSOLO.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menyita perhatian publik.

Kali ini orang nomor satu di Kota Surabaya itu tiba-tiba bersujud dan menangis di hadapan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remering (Pinere) RSUD dr Soetomo, dr Sudarsono.

Peristiwa itu terjadi saat Risma menggelar audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Audiensi itu digelar untuk membahas penanganan Covid-19 di Surabaya.

Buat Cairan Vape Mengandung Narkoba, Sindikat Ini Raup Miliaran Rupiah, Tapi Berhasil Dicokok Polisi

Pulang dari Surabaya, Seorang Warga Eromoko Wonogiri Meninggal dan Dinyatakan Positif Covid-19

Dalam pertemuan itu, Sudarsono menyampaikan RSUD dr Soetomo telah kelebihan kapasitas.

Selain itu, banyak warga Surabaya yang tak mematuhi protokol kesehatan.

Pernyataan tentang RSUD dr Soetomo yang kelebihan kapasitas pasien Covid-19 itu yang membuat Risma bersujud dan menangis.

Risma bahkan memegang kaki Sudarsono sambil menangis.

Sejumlah pejabat Pemkot Surabaya dan dokter terlihat berusaha menguatkan Risma.

Risma mengaku telah berusaha menjalin komunikasi dengan manajemen RSUD dr Soetomo.

Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu, kata dia, menolak bantuan alat pelindung diri (APD) yang dikirimkan Pemerintah Kota Surabaya.

"Saya tidak bisa bantu ke sana, padahal rumah sakit lain kami bisa," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Senin.

Pemkot Surabaya rutin memberikan bantuan APD ke sejumlah rumah sakit rujuan Covid-19 di Kota Pahlawan.

Risma mengatur sendiri sejumlah bantuan APD yang didapatkan Pemkot Surabaya dari pihak swasta.

PDIP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada Klaten 2020, Sri Mulyani Rayu Partai Lain Masuk Koalisinya

Kaki Pemancing di Blora Luka, Tak Sadar Ternyata Injak Rudal Sisa Perang Dunia II di Bengawan Solo

APD itu disalurkan ke sejumlah rumah sakit dan pusat karantina agar tak menumpuk di Balai Kota Surabaya.

Risma mengaku tak pernah pandang bulu memberikan bantuan APD ke rumah sakit.

Tapi, RSUD dr Soetomo menolak menerima bantuan itu.

Kerja keras tekan kasus Covid-19 Politikus PDI-Perjuangan itu menyebut, Pemkot Surabaya telah bekerja keras menangani kasus Covid-19 di Kota Pahlawan.

Risma tak ingin ada warga Surabaya yang meninggal karena Covid-19.

Tapi, di sisi lain Risma juga tak ingin warganya kelaparan.

"Jadi, kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena Covid-19 atau mati karena tidak bisa makan?" ujar Risma.

Pemkot Surabaya, kata dia, tak hanya mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.

Tapi juga mengurus pasien Covid-19 yang berasal dari luar Surabaya.

"Semalam saya dan Linmas masih mengurus warga bukan Surabaya. Warga bukan Surabaya saja masih kami urus, apalagi warga Surabaya," kata Risma. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Alasan Risma Bersujud dan Menangis di Kaki Dokter RSUD dr Soetomo

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved