Berita Klaten Terbaru
20 Desa di Klaten Masuk Peta Rawan Krisis Air Bersih
"Tahun lalu ada 20 desa mengalami krisis air bersih yang tersebar di enam kecamatan," papar dia, Sabtu (5/7/2020).
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Sebanyak 20 desa di Klaten masuk dalam peta rawan krisis air bersih.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta mengatakan, data tersebut seperti yang tercatat pada tahun 2019 lalu.
"Tahun lalu ada 20 desa mengalami krisis air bersih yang tersebar di enam kecamatan," papar dia, Sabtu (5/7/2020).
• Putus dari Maudy Ayunda, Arsyah Dikabarkan Pacari Susan Sameh, Begini Kata Susan saat Didesak Billy
• Setiap Hari Minggu, Pengunjung di Bukit Sekipan Karanganyar Bisa Sampai 240 Orang
Nantinya akan dipetakan lagi jumlah desa yang rawan krisis air bersih tersebut apakah masih sama 20 Desa atau tidak.
"Untuk jumlah desa yang mendapatkan bantuan tahun ini belum pasti 20 desa, karena ada beberapa desa yang mengajukan permintaan bantuan droping air bersih karena mesin penyedot air sumur rusak dan sekarang sudah diperbaiki," kata Haris.
Haris mengatakan, penyerahan bantuan droping air bersih pertama dilakukan ke Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang.
"Desa Tlogowatu nantinya sebagai desa yang kali pertama mengajukan permintaan bantuan air bersih," kata Haris.
Sementara, anggaran untuk penyerahan bantuan droping air bersih dari APBD hanya cukup untuk memenuhi penyaluran bantuan air bersih selama tiga bulan.
"Oleh karena itu, kami menargetkankan akan memberikan bantuan droping air bersih sampai bulan September 2020," ujar Haris.
Sementara itu, Puncak musim kemarau diprediksi pada Agustus 2020 mendatang.
Dia menjelaskan, wilayah Klaten mulai memasuki musim kemarau sekitar Mei hingga November dan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2020.
"Berdasarkan informasi dari BMKG, puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2020," papar dia, Sabtu (4/7/2020).
BPBD Klaten menyiapkan sebanyak 600 tangki air atau senilai Rp 150 juta ke desa yang membutuhkan air bersih.
• Padati Objek Wisata Bukit Sekipan Tawangmangu, Pengunjung: Penting Protap Kesehatan Corona
Hal ini mengantisipasi masuknya musim kemarau yang berdampak pada beberapa wilayah di Klaten.