Bocah Gatak Tewas Latihan Silat
Bocah 15 Tahun yang Tewas Latihan Silat di Gatak Dikenal Baik dan Ceria
"Sebelum berangkat latihan itu, dia sempat meminta pada budhenya untuk dibuatkan jus daun pepaya," ucap dia.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com. Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - FAR (15) warga Dukuh Jamur RT 01 RW 08, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo korban tewas saat latihan silat dikenal baik dan ceria.
Kepergiannya yang mendadak ini membawa duka dan luka bagi keluarga.
Apalagi FAR juga memiliki kedekatan dengan keluarga besarnnya dan semua memiliki kenangan dengan korban.
• Sambut Piala Dunia U-20, Pemerintah Gelontorkan Dana Rp 600 Miliar
• Corona Mereda, Kemenag Solo Bakal Izinkan Salat Idul Adha di Lapangan, Kotak Infak Tak Boleh Beredar
Paman FAR, Sutejo (49) mengatakan, ponakannya tersebut adalah anak yang baik dan ceria.
Selama libur sekolah ini, dia sering menghabiskan waktu di rumahnya.
Sutejo mengatakan, pagi hari sebelum keponakannya meninggal, korban sempat bersepeda dengan teman-temannya.
"Ini kan lagi musim Gowes, kemarin pagi itu dia sempat Gowes dulu," katanya saat ditemui di rumah duka, Minggu (5/7/2020).
FAR menerupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Sutejo dan istrinya sudah menganggap FAR seperti anaknya sendiri, karena mereka sering bertemu dan rumah mereka jaraknya tak begitu jauh.
"Sebelum berangkat latihan itu, dia sempat meminta pada budhenya untuk dibuatkan jus daun pepaya," ucap dia.
"Dia sudah kami anggap seperti anak sendiri, karena kami sangat dekat," imbuhnya.
Sutejo mengatakan, keponakannya itu pamit untuk latihan silat di SD Negeri 1 Trangsan setelah magrib.
Dia tidak mengetahui pasti bagaimana kronologi keponakannya itu bisa sampai terluka dan tak sadarkan diri.
"Sekitar jam 21.30 WIB itu dia dikabarkan jatuh, lalu jam 22.00 WIB dia dibawah teman-temannya ke Puskesmas Gatak," tandasnya. (*)