Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mengenal Tradisi Pacaran Orang Rimba yang Harus Mengabdi di Calon Mertua Selama 2.000 Hari

Sepanjang jalan menuju rumah H Jaelani atau Tumenggung Tarib di Desa Paku Aji, Betuah bercerita suka duka dalam menjalankan tradisi Bekintangon.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
TribunJambi.com
Ilustrasi keluarga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba di Jambi 

Ujian niti antui

Setelah melewati tradisi Bekintangon, apabila berhasil, maka lanjut pada ujian berikutnya, yakni niti antui. Niti antui ini memang menyerahkan jodoh atau tidaknya kepada alam.

Kasi Tradisi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Eri Argawan menuturkan, proses niti antui adalah seorang lelaki harus melewati pohon Antui yang sudah dikuliti, sehingga sangat licin.

"Kalau dia (lelaki) itu jatuh ya tidak bisa menikah. Karena niti antui ini membuktikan kejantanan, ketangkasan dan kecerdasan seorang lelaki," kata Eri, Jumat (3//2020).

Dia juga menjelaskan kalau tradisi niti antui telah dicatat dan dilestarikan negara melalui skema Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2017. Tidak hanya Niti Antui, ada banyak kebudayaan yang telah ditetapkan menjadi WBTB, diantaranya ambung Orang Rimba, Cawot Orang Rimba, Ritual Bebale dan Tari Elang.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tradisi Pacaran Orang Rimba, 2.000 Hari Mengabdi di Calon Mertua, Pegang Tangan Pacar Kena Denda "

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved