Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kisah Pelajar asal Sragen yang Berprestasi, Namun Lumpuh Karena Mengidap Penyempitan Jantung

Ajun Maulana (20) anak dari pasangan suami istri (pasutri) Rahmat (45) dan Eko Sri Winarti (46) alami kelumpuhan. Kelumpuhannya itu dikarenakan Ajun t

Editor: Agil Trisetiawan
Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani
Kondisi Ajun Maulana warga Perumahan Gemolong Permai Jalan Flamboyan RT 12, Kelurahan Gemolong yang alami kelumpuhan. 

TRIBUNSOLO.COM - Ajun Maulana (20) anak dari pasangan suami istri (pasutri) Rahmat (45) dan Eko Sri Winarti (46) alami kelumpuhan.

Kelumpuhannya itu dikarenakan Ajun terlambat divonis dokter alami penyempitan jantung.

Ajun diketahui alami penyempitan jantung ketika dirinya berusia 10 tahun.

Rahmat, ayah Ajun menyampaikan anak pertamanya itu lahir dalam keadaan normal, namun pada usia enam bulan perut Ajun sebelah kanan tiba-tiba membesar.

"Usia 6 bulan perutnya sebelah kanan membesar itu rawat inap selama hampir satu bulan dan baru ditemukan ada pembengkakan ginjal di sebelah kanan dan mau tidak mau harus diangkat satu ginjalnya," terang Rahmat, Rabu (8/7/2020).

Pengukuran Kiblat, Masjid Hadiah Pangeran UEA untuk Jokowi  di Solo Setara Grand Mosque Abu Dhabi

Sebelum Pergi ke Klaten, Baim Wong dan Krunya Jalani Rapid Test

Dokter pada waktu itu menyampaikan telah ada nanah sebanyak 1,5 liter di ginjal Ajun sehingga harus dilakukan operasi pengangkatan ginjal.

Pada 2020 silam Rahmat harus merogoh kocek sebesar Rp 9 juta untuk operasi saja dan harus mendatangkan dokter dari Bali karena di Solo belum ada dokter spesialis tersebut.

"Waktu itu kita mendatangkan sendiri dokter itu dari Bali, kita carikan tiket pesawat sendiri sampai ke penginapan kita biayai sendiri karena hanya dokter itu yang bisa," sambung Rahmat.

Rahmat menyampaikan operasi anaknya waktu itu berjalan lancar namun dirinya harus rajin mengontrolkan anaknya sampai berusia satu tahun.

Ketika Ajun berusia sekitar 1 tahun, Ajun kembali harus rawat inap selama hampir 20 hari dengan vonis ada masalah di saluran kemih dan Ajun disarankan sekaligus menjalani khitan diusia 1 tahun.

"Setiap bulan harus kontrol juga ke urologi sampai umur lima tahun. Kemudian sekitar umur 9 atau 10 tahun Ajun demam berdarah dan rawat inap lagi ternyata baru ketahuan bahwa ada masalah di jantungnya."

"Digambarkan itu pembuluh dari jantung ada penyempitan, penyempitan ini efeknya nutrisi tidak dapat diserap sepenuhnya oleh tubuh hanya 50% sehingga merasa lemas," terang Rahmat.

Dokter yang mengetahui hal tersebut menyampaikan Ajun sudah terlambat untuk ditangani karena sudah parah, sedikit demi sedikit kaki Ajun sudah mulai lemas.

Tahun terus berganti, meski kaki Ajun mulai lemas dirinya melanjutkan sekolah ke jenjang SMP.

Tak Hanya Logo Pemkot Solo, Pesta Rakyat di Alkid Juga Cantumkan Logo TNI, Ini Tanggapan Dandim Solo

Viral Nama Dita Leni Ravia, Orangtua Ungkap Makna dan Sejarah Nama Anak Perempuannya Tersebut

Dirinya masuk ke sekolah favorit karena Ajun termasuk murid yang pintar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved