Berita Klaten Terbaru
DLHK Klaten Gandeng 15 Seniman, Hasilnya 200 Karya Seni dari Sampah Tercipta dan Dipamerkan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Klaten menggandeng sejumlah seniman di Klaten untuk pengolahan sampah. Sejumlah sampah atau bara
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Klaten menggandeng sejumlah seniman di Klaten untuk pengolahan sampah.
Sejumlah sampah atau barang yang sudah tidak digunakan oleh masyarakat, disulap menjadi karya seni yang memiliki nilai jual.
Menurut Kepala DLHK Klaten Srihadi, hal ini dilakukan lantaran minimnya pemilihan dan pengolahan sampah rumah tangga.
Sekaligus sebagai ajang kampanye, agar masyarakat dapat memanfaatkan kembali sampah yang masih bisa didaur ulang.
"Hari ini, kami menyelenggarakan pameran karya berbahan sampah dari para seniman di Klaten," ucap Srihadi, Kamis (23/7/2020).
• Pacari Anak Menteri, Awkarin Blak-blakan soal Hubungannya dengan Sabian Tama, Begini Pujiannya
• Saat Orang Nomor Satu di PDIP Solo FX Rudy Curhat dan Mengaku Kecewa DPP Pilih Gibran Bukan Purnomo
• Fakta Kasus Pembobolan ATM Pakai Setruk Bekas Transaksi, Ternyata Juga Gunakan Data KPU
• Disebut Tak Islami, Kue Klepon Malah Menjadi Perhatian Warga Solo, Pedagang jadi Sasaran Pertanyaan
Pameran tersebut sedianya digelar selama sepekan, yang dimulai hari ini, hingga Kamis (30/7/2020) mendatang.
Pameran ini melibatkan 15 seniman, dengan 200 karya seni yang berbahan dasar dari sampah yang dipamerkan.
“Lewat pameran jni ini kita ingin memperlihatkan karya kreatif dengan bahan utama sampah yang sebelumnya dilakukan pemilihan, harapannya bisa merubah pola pikir masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah,” jelas Srihadi.
Lebih lanjut, Srihadi berharap dengan pameran ini, dapat merubah perilaku dalam mengurangi sampah terus dilakukan.
Terutama agar sampah yang dihasilnya tidak hanya dibuang tetapi juga mampu dipilah dan di manfaatkan sehingga bisa digunakan.
"Gerakan ini terus kita dorong untuk memilih dan mengolah sampah dari rumah tangga,” jelas Srihadi.
Sementara itu, salah satunya seniman asal Klaten bernama Temanku Lima Benua atau yang akrab dipanggil Liben mengatakan pameran ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian para seniman atas banyaknya sampah rumah tangga yang terbuang.
Selain itu, Liben yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Artistik pameran tersebut berharap anak muda, terutama generasi Z tertarik mengikuti langkahnya, untuk memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi karya seninya.
“Mengingat Indonesia menjadi negara kedua di dunia sebagai penghasil sampah terbanyak sehingga tema ini kita pilih diangkat, apalagi penghasil sampah kebanyakan para generasi muda, Kita ingin merubah pola pikir mereka menjadikan sampah sebagai sumber daya baru,” jelas Liben. (*)