Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Haji 2020

Cerita WNI yang Berhaji di Tengah Pandemi Covid-19, Jamaah Bisa Diskualifikasi Jika Lakukan Ini

Dalam ibadah haji tahun ini terdapat warga negara Indonesia yang beruntung bisa ikut dalam ibadah haji ini.

TribunSolo.com/Asep Abdullah
ILUSTRASI : Suasana jemaah dari berbagai negara saat pelaksanaan ibadah haji 2019 di Masjid Madinah, Arab Saudi. 

TRIBUNSOLO.COM - Tahun ini penyelenggaraan haji dilakukan secara terbatas.

Hal ini tak lepas karena adanya wabah Covid -19.

Haji 2020 Batal Imbas Corona, Dana Tabungan Rp 1,8 Miliar Dibuat Bikin Kantor Haji & Umroh di Sragen

Dalam ibadah haji tahun ini terdapat warga negara Indonesia yang beruntung bisa ikut dalam ibadah haji ini.

Ia adalah Muhammad Wahyu, warga negara Indonesia (WNI) ekspatriat menjadi satu jemaah haji yang beruntung dalam penyelenggaran haji 'terbatas' pemerintah Arab Saudi di tengah pandemi Covid-19 ini.

Wahyu merupakan guru di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) yang bertugas sejak 2019 lalu.

Ia mengaku, memang berniat dapat berhaji di tahun 2020.

"Dari sebelum lockdown memang sudah berniat haji. Semoga Allah SWT memberi kesempatan kalau bisa (tahun 2020) ini. Jadi sudah diniatkan," kata Wahyu seperti dikutip dari Channel Youtube Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali, Jumat (31/7/2020).

 *Mendaftar di Hari Terakhir*

Wahyu menuturkan, ketika pemerintah Arab Saudi membuka pengumuman haji untuk ekspatriat, ia pun mendaftar.

"Tes dan daftarnya melalui online. Jadi ada waktu 5 hari pendaftaran dan saya mendaftar di hari terakhir. Saya konsultasi kepada orang tua minta ridho. Lalu saya masukkan syarat-syaratnya dan Alhamdulillah saya lolos," ungkap dia.

"Ada perasaan bingung campur bahagia. Saya berhaji sendiri karena teman saya dari Guru Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) tidak ada yang lolos," lanjut pria yang tinggal di Riyadh ini.

Update Haji 2020: Arab Saudi Ambil Keputusan Tetap Adakan Ibadah Haji dengan Jumlah Terbatas

*Jalani Protokol Kesehatan Ketat*

Setelah dinyatakan lolos, Wahyu dimasukkan dalam grup whatapps untuk diarahkan menjalani tes kesehatan.

"Kami diminta mengikuti tes kesehatan, seperti tes swab. Saya dipasangkan gelang ini untuk mendeteksi kegiatan sehari-hari calon jemaah," ujar Wahyu.

Dirinya pun diharuskan menjalani karantina selama dua minggu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved