Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Deklarasi KAMI di Solo

Deklarasi KAMI Juga Menyasar di Kampung Halaman Jokowi di Solo, Pengamat UNS : Mereka Punya Agenda

"Deklarator deklarasi itu orang yang memang memiliki kekecewaan terhadap kinerja Jokowi," terang dia.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri Deklarasi KAMI di gedung Umat Islam Surakarta, Jalan Kartopuran No 241A Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Kamis (20/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sudah dideklarasikan di sejumlah daerah, tak terkecuali di kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo dinilai memiliki agenda tersendiri.

Pengamat Politik dan Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menilai kehadiran gerakan itu sebagai perwujudan kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berorganisasi yang dilindungi konstitusi.

Itu termaktub dalam Pasal 28 E UUD 1945 Ayat (3) yang berbunyi 'setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Program Tiada Hari Tanpa Razia Tak Sementara, Polresta Solo Terapkan karena Jamin Keamanan Warga

Pandemi Corona Dinilai Tak Mengubah Peta Jurusan Kuliah Paling Diminati, Ini Alasannya

"Dalam demokrasi itu wajar, tidak ada yang luar biasa karena kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berorganisasi itu hak setiap warga negara yang dilindungi konstitusi," urai Agus kepada TribunSolo.com, Kamis (20/8/2020).

Namun bila dilihat dari tokoh-tokoh yang terlibat, lanjut Agus, mereka memiliki karakteristik tersendiri.

Tokoh-tokoh yang tergabung di KAMI memiliki beragam latar belakang, sebut saja tokoh agama, politik, ekonomi, dan hukum tata negara.

Di antaranya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Menurut Agus, KAMI diisi oleh orang-orang yang 'agak kecewa' dengan kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi.

Itu dapat dilihat dalam isi pidato deklarasi yang dibacakan para deklarator KAMI.

"Deklarator deklarasi itu orang yang memang memiliki kekecewaan terhadap kinerja Jokowi," terang dia.

"Oleh karena itu kritik yang disampaikan, itu sesuatu yang wajar dalam negara demokrasi, itu bagian check and balance," tambahnya.

Namun Agus menilai orang-orang yang ada dalam KAMI memiliki agendanya masing-masing.

"Mereka ada tiga tipe, orang yang ada di luar Jokowi, orang tadinya bersama kemudian tidak bersama Jokowi, dan orang yang ingin dekat Jokowi," tutur dia.

"Dengan kritik ini ada perhatian untuk mendapatkan privilege ekonomi dan politik."

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved