Viral Konvoi PSHT Dihadang Polisi, Penasihat PSHT Solo Versi Kepengurusan 2016 Ungkap Hal Ini

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Viralnya konvoi 100 anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menjadi perhatian publik di Kota Solo.

Salah satunya, Penasihat PSHT versi kepengurusan 2016, Sugeng Riyanto.

Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Solo itu menilai, jika kejadian yang terjadi pada Selasa (26/8/2020) sekira pukul 23.30 WIB di sekitaran kampus AUB Solo tersebut mencoreng citra PSHT pada umumnya.

Ia sendiri membandingkan acara yang sama dengan kepengurusan berbeda.

• Penasihat PSHT Solo Minta Semua Pihak Jaga Kondusifitas, Jangan Buat Resah Warga di Tengah Pandemi

• Sempat Viral & Ganggu Kondusifitas Solo, Polisi Bubarkan Konvoi PSHT : Supaya Tidak Bikin Ramai

"Kalau yang kepengurusan 2016, di Solo sudah selesai di Sriwedari," kata dia saat dihubungi TribunSolo.com pada Rabu (26/8/2020).

"Saat kami menyelenggarakan tertib-tertib saja, kepengurusan kami tidak seperti itu," imbuh dia menekankan.

Jika ada anggota yang menurutnya tak patuh pada instruksi, pihak PSHT kepengurusan tahun 2016 bakal membuat sanksi tegas.

"Setahu saya kami selalu tertib, kita sudah rapikan pergerakan teman-teman itu," tegasnya.

Selain itu saat menggelar acara, lanjut Sugeng ia selalu memperhatikan prinsip ketertiban masyarakat umum.

"Kita sering membuat event kebudayaan dengan Pemkot Solo," kata dia.

"Kami memilih menggelar acara seperti itu, tidak dengan pergerakan yang yang meresahkan masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, Polresta Solo menghalau anggota PSHT di beberapa titik lokasi.

Kejadian tersebut bermula saat PSHT menggelar acara internal.

Rupanya, jumlah undangan tersebut tidak sesuai dengan jumlah yang datang.

• Ingin Hadiri Acara di Solo, Ratusan Anggota PSHT Harus Terima Nasib Putar Balik, Ini Alasannya

• Soal Pesilat Cilik Tewas Saat Latihan di Gatak, PSHT Sukoharjo: Bukan Anggota PSHT

"Yang diundang hanya 1-2 orang saja, namun tadi malam yang datang ada 100-an orang," tutur Kabag Operasional Polresta Solo Kompol I Ketut Sukarda.

"Daripada mengganggu masyarakat, kami suruh pulang ke daerahnya masing-masing," terangnya.

Lanjut Sukarda, jika anggota PSHT tersebut tak hanya datang dari kota Solo saja.

Bahkan, 100-an orang yang datang menggunakan sepeda motor tersebut berasal dari luar kota.

"Ada yang dari Karanganyar, Boyolali dan Sragen," kata dia.

"Area Solo Raya semua," terangnya. (*)