Satu Keluarga Tewas di Baki
5 Fakta Hasil Reka Ulang Pembunuhan Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Ide Membunuh Muncul saat Main Game
Diantaranya kini kronologi pembunuhan sadis di Sukoharjo akhirnya menemui titik terang.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Reka ulang tragedi pembunuhan satu keluarga di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, dilakukan Kamis (27/8/2020).
Ada fakta baru yang terungkap dari reka adegan yang dilakukan ini.
• Sadisnya Henry Si Jagal Sukoharjo : Tangan Berlumur Darah Habisi Satu Keluarga, Masih Sempat Minum
Diantaranya kini kronologi pembunuhan sadis di Sukoharjo akhirnya menemui titik terang.
Untuk lebih mengetahui soal hasil reka adegan, berikut TribunSolo rangkum 5 faktanya.
1. Ide Membunuh Sekeluarga di Baki Sukoharjo Muncul saat Main Game Online.
Tersangka Henry Taryatmo (41) mendapatkan ide untuk membunuh satu keluarga saat bermain game online di ruang tamu rumah korban.
Saat itu Henry mengaku tengah mengembalikan mobil dan setoran di dalam rumah korban di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (19/8/2020) pukul 01.00 WIB.
Korban sempat mempersilahkan tersangka berada di ruang tamu sambil menunggu ojek online jemputannya.
Dalam reka ulang di Mapolres Sukoharjo Kamis (27/8/2020) tersangka Henry sempat mengungkapkan sebelum melakukan pembunuhan, dirinya bermain game online di handphone miliknya.
Saat bermain game ini muncul niat membunuh dan memiliki mobil korban Suranto.
2. Istri Korban Dibunuh Pertama dengan 3 Tusukan.
korban pertama yang dibunuh adalah Sri Handayani (36) yang juga istri korban Suranto (43) di rumahnya.
Kronologi awal kejadian adalah tersangka Henry Taryatmo (41) datang ke rumah korban Rabu (19/8/2020) pukul 01.00 WIB.
Orang yang membukakan pintu malam itu adalah Sri Handayani, istri Suranto.
Saat sampai di rumah korban dini hari itu, tersangka berkilah ingin mengembalikan mobil dan memberi setoran.
Namun, saat hendak pamit, tersangka yang bermaksud menggunakan ojek online itu tidak mendapatkan kendaraan.
"Mulihmu piye, arep numpak opo (pulangmu gimana, mau naik apa?)," tanya korban Sri Handayani yang membukakan pintu untuk pelaku saat malam kejadian dalam rekonstruksi yang diungkapkan tersangka.
"Ngojek ae, tapi durung nyantol (ngojek aja, tapi belum nyangkut)," jawab tersangka.
• Usai Bunuh Satu Keluarga di Baki Sukoharjo, Pelaku Tak Terlihat Menyesal
Lantaran masih menunggu ojek online, Sri Handayani mempersilahkan tersangka menunggu di ruang tamu rumahnya.
Kemudian Sri Handayani kembali ke kamar karena suami dan dua anaknya RRI (10) yang masih duduk di bangku Kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK sudah tidur.
Saat menunggu ini, tersangka sempat bermain game online.
Di tengah bermain game online ini, tersangka teringat utang dan jatuh tempo pembayarannya.
Pada momen itu, muncul niat tersangka untuk memiliki mobil korban, dan niat membunuh korban.
Tersangka kemudian menuju ke dapur rumah korban dan mengambil pisau dapur.
Setelah itu kembali membangunkan korban.
Saat memanggil korban "Mas...mbak," belum ada yang merespon.
Kemudian, tersangka memanggil ulang korban dan ternyata istri korban Sri Handayani yang terbangun.
Saat Sri Handayani terbangun, tersangka menyerahkan uang Rp 250 ribu untuk setoran.
Sewaktu Sri Handayani menghitung uang setoran, tiba- tiba korban menusukkan pisau dapur tepat di uluh hati.
Totalnya ada tiga tusukan yang diberikan pelaku.
"Ya Allah," teriak Sri Handayani yang tertusuk di bagian dada sambil memegangi lukanya.
Setelah itu Suranto terbangun mendengar teriakannya istrinya.
Melihat istrinya bersimbah darah, Suranto shock dan berteriak "heeee...hee," seperti yang terlihat dalam adegan rekonstruksi.
Tersangka yang panik kemudian mendatangi Suranto dan menusukkan pisau di dadanya sebanyak lima kali.
• Seusai Habisi 4 Nyawa Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Pelaku Sempat Mandi & Minum di Rumah Korban
3. Anak Merintih Meliihat Bapak dan Ibu Tewas, Tapi Ikut Dihabisi Juga.
Giliran anak pertama, RF (10) yang bangun dan menangis melihat ayah dan ibunya bersimbah darah.
Tersangka yang melihat anak tersebut menangis mendatanginya di depan kamar tidur korban dan memberikan 7 tusukan.
Setelah itu, anak kedua korban DI (6) juga ikut terbangun dan sekalian dihabisi oleh korban.
4. Pelaku Sempat Mandi & Minum di Rumah Korban.
Setelah menghabisi 4 nyawa, pelaku Henry Taryatmo (41) sempat minum dan mandi di rumah korban di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Fakta itu terungkap saat reka ulang tragedi pembunuhan di Mapolres Sukoharjo, Kamis (27/8/2020).
Dari rekonstruksi itu diketahui pelaku sempat membersihkan diri di kamar mandi dan minum di dapur rumah korban dengan santainya sebelum meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).
Pelaku mengambil minum air putih dari kulkas hingga menuangkan dalam gelas dan menenggaknya.
Sebelum meninggalkan lokasi, pelaku yang menghabisi Suranto (43), Sri Handayani (36), RRI (10) dan DAH (6) itu, menuju kamar korban dan mencari BPKB hingga mengambil KTP korban.
"Agar lebih mudah menjual kendaraannya," aku Henry Taryatmo saat ditanya polisi.
Setelah pelaku mengambil BPKB terus mengambil motor Mega Pro korban untuk meninggalkan lokasi.
Bahkan keesokan harinya, giliran mobil korban diambil tersangka untuk dijual.
• Penampakan Pembunuh Satu Keluarga di Baki yang Diperlihatkan Pertama di Hadapan Publik Sukoharjo
5. Pelaku Tak Terlihat Menyesal.
Polisi mengungkapkan pelaku tak terlihat menyesal setelah melakukan aksi pembunuhan satu keluarga Suranto di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Baki, Sukoharjo.
Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Nanung Nugroho mengatakan, dari pengamatan kami pelaku tidak menunjukkan penyesalan melakukan aksinya tersebut.
"Dia tidak terlihat menyesal, seusai melakukan perbuatannya itu," jelas Nanung, Kamis (27/8/2020).
Sementara itu, AKP Nanung Nugroho juga mengatakan, pelaku memiliki niat satu jam sebelum melakukan pembunuhan.
Dia saat itu bermain game di ruang tamu korban dan memikirkan hutang - hutang dan jatuh tempo pembayaran hutang.
"Kalau kami amati pelaku memiliki niat, terlihat dari dia mengambil pisau dapur yang tajam di rumah pelaku," papar AKP Nanung.
(*)