Pilkada Solo 2020
Perjalanan Tukang Jahit - Ketua RW Tatap Pilkada Solo, Sempat Menolak 4 Kali & Dikira Guyonan
"Saat awal mendapat itu, saya berpikir, saya itu bukan siapa-siapa, saya tidak punya modal dan sebagainya," tambahnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perjalanan pasangan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo berlaga dalam Pilkada Solo 2020 penuh lika liku.
Bagyo, sempat menolak tawaran yang diajukan Ketua Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo.
Setidaknya tukang jahit itu sempat menolak sebanyak empat kali tawaran dari Tuntas untuk berlaga di kontestasi lima tahunan itu.
• Sosok Bacabup Sukoharjo Joko Paloma: Lulusan Guru dan Pengusaha Sukses, Kini Maju Pilkada 2020
• PKS Solo Pilih Abstain Pilkada Solo 2020, Begini Cara FX Rudy Ikut Tekan Angka Golput
Adapun wacana pengusungan Bagyo itu mencuat di internal Tikus Pithi pada tahun 2018.
"Sempat menolak empat kali karena membawa mandat yang tidak main-main," aku Bagyo kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/9/2020).
"Saat awal mendapat itu, saya berpikir, saya itu bukan siapa-siapa, saya tidak punya modal dan sebagainya," tambahnya.
Keraguan Bagyo kemudian runtuh pasca teman-teman Tikus Pithi meyakinkannya dan siap gotong royong mendukungnya.
Demi masyarakat menjadi alasan lain runtuhnya keraguan calon penantang Gibran Rakabuming Raka dalam perbutan kursi Wali Kota Solo.
"Kita punya niat, tekad, dan rasa empatik terhadap masyarakat. Ada dorongan dari teman-teman Tikus Pithi, saya jadi merasa ini demi masyarakat," kata Bagyo.
Bagyo pun kemudian dipasangkan dengan Supardjo yang ternyata merupakan tandemnya selama menggerakan mesin Tikus Pithi Kota Solo sejak enam tahun silam.
"Pak Pardjo dengan saya sudah bergandengan tangan terus sejak 2014. Terakhir saya menjadi pembina atau sesepuh di Kota Solo dan pak Pardjo menjadi wakil saya," ucapnya.
Surat rekomendasi Bagyo dan Supardjo (Bajo) untuk berkontestasi di Pilkada Solo 2020 pun turun pada awal Tahun 2019.
"Mei 2019 dideklarasikan. Sebelumnya, kita sudah dikasih surat rekomendasi awal 2019," ujar Bagyo.
"Kemudian saya menandatangani MoU tidak akan menerima gaji saat menjadi wali kota," imbuhnya.