Pilkada Solo 2020
Perjalanan Tukang Jahit - Ketua RW Tatap Pilkada Solo, Sempat Menolak 4 Kali & Dikira Guyonan
"Saat awal mendapat itu, saya berpikir, saya itu bukan siapa-siapa, saya tidak punya modal dan sebagainya," tambahnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istri Bagyo, Agustini Pribadi Ningsih (54) sempat tak menyana dengan keputusan suaminya terjun berlaga di Pilkada Solo 2020.
• PKS Solo Pilih Abstain Pilkada Solo 2020, Begini Cara FX Rudy Ikut Tekan Angka Golput
"Respon istri agak geli dan guyonan, kowe ki sopo tho mas mosok kowe pingin dadi Wali Kota (kamu itu siapa mas, sampai mau ingin jadi Wali Kota)," ujar Bagyo.
"Saya menjawab, tidak tahu ini keputusan rapat se-Indonesia, saya kepilih," tambahnya.
Tak hanya istri, empat anak Bagyo juga dibikin tak percaya dengan pilihan itu.
"Anak juga sama, papah arep dadi walikota (papah mau jadi wali kota)?,"ucapnya.
Mereka awalnya menganggap pilihan Bagyo turun berlaga di Pilkada Solo 2020 hanyalah guyonan.
Bagyo kemudian mencoba meyakinkan mereka dan membutuhkan waktu setidaknya dua bulan.
Ia juga perlahan belajar visi misi yang akan diusung di Pilkada Solo 2020.
• Cerita Calon Independen Pilkada Solo Bagyo: Anak Pesinden yang Sukses Bisnis Jasa Jahit
"Pertama dianggap gojekan, lama-lama rumah untuk rapat terus membahas Pilkada. Istri otomatis mendengar," ujar dia.
"Istri sempat berkata, ini benaran tho, pah?, ya saya jawab, tenan. Akhirnya istri ikut membantu mengumpulkan KTP teman-temannya," tambahnya.
Selain itu, Bagyo mengungkapkan anggota keluarganya yang lain sempat menolak dan mewanti-wantinya.
"Ada yang menolak alasannya mengenai biaya, mereka khawatir nanti jangan-jangan saya akan menjual rumah," ungkapnya.
Persoalan biaya Pilkada Solo 2020, Bagyo mengatakan para anggota Tikus Pithi sudah urunan untuk itu.
"Masalah pendanaan teman-teman urunan satu orang kisaran seratus ribu," tandasnya. (*)