Solo KLB Corona
Tekan Penularan Covid-19, Pemkot Solo Bakal Terapkan Karantina Wilayah, Begini Teknisnya
Pemkot Solo tengah terus berupaya melakukan sejumlah kebijakan strategis untuk menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19. Terbaru, Walikota Solo
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemkot Solo tengah terus berupaya melakukan sejumlah kebijakan strategis untuk menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19.
Mulai dari pembatasan aktivitas masyarakat, hingga penerapan protokol kesehatan.
Terbaru, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo tengah mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Solo yang mengatur isolasi wilayah.
Hal tersebut tertuang dalam Perwali pasal 10 perwali nomor 24/2020, yang terbit 7 September 2020.
Dijelaskan, Pemkot Solo berhak melakukan isolasi wilayah dengan kondisi tertentu.
• Rapat Umum Masa Kampanye Pilkada Solo Hanya Boleh Sekali, Begini Tanggapan Ketua DPC PDIP FX Rudy
• Tak Mau Ada Kerumunan, Orang yang Hadir Debat Pilkada Solo 2020 Dibatasi 50 Orang
• Tahapan Pilkada Solo 2020 Picu Kerumunan, KPU Perketat Protokoler Covid-19 : Jangan Ada Klaster
• Mobil Honda CRV yang Tewaskan Dua Orang di Dalamnya di Tol Solo-Semarang Km 485 Baru Berumur 7 Bulan
Rudy pun membeberkan jika isolasi wilaya serupa dengan lockdown yang sempat berlaku saat awal pandemi di Kota Solo.
"Isolasi wilayah itu berlaku jika yang terpapar di RW 1 ya isolasi wilayahnya RW 1 itu," tuturnya.
"Mirip seperti lockdown," imbuhnya.
Dia menjelaskan, jika secara teknis, Perwali ini mirip dengan isolasi wilayah, namun dengan sekupan lebih kecil.
"Teknisnya juga sama, tidak boleh ada yang keluar masuk." jelasnya.
"Logistiknya nanti disuplai Pemkot (Solo) sesuai jumlah KK," terangnya.
Lebih lanjut jika ia mempunyai alasan tersendiri mengapa Pemkot Solo getol memberlakukan karantina wilayah lagi.
Alasan terbesar tersebut, ungkap Rudy yakni lantaran angka covid-19 di Kota Solo yang tak menunjukkan angka penurunan.
"Kalau tidak seperti itu, klaster keluarga pasti akan muncul terus," ungkapnya.
"Begitu kantor ada, nanti akan dilockdown agar pemutusan rantai penularan bisa lebih cepat," tandasnya.
Hingga saat ini, jumlah komulatif kasus Covid-19 di Kota Solo sudah mencapai 496 orang.
Dengan rincian 351 orang telah sembuh, 83 orang menjalani isolasi mandiri, 40 orang dirawat inap, dan 22 orang meninggal dunia.
Sedangkan, catatan kumulatif pasien suspek menyentuh 1.121 orang, dengan perincian 1.051 orang discard, 16 orang dirawat inap atau suspek aktif, 2 orang isolasi mandiri, dan 52 orang suspek meninggal dunia. (*)