Pabrik Busa di Sukoharjo Terbakar
Buntut Kebakaran Dahsyat, Tim Labfor Polda Jateng Olah TKP Cari Penyebabnya di Pabrik Busa Telukan
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng melakukan olah TKP di pabrik busa PT Sari Guna, Jumat (18/9/2020).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng melakukan olah TKP di pabrik busa PT Sari Guna, Jumat (18/9/2020).
Dari pengamatan TribunSolo.com, api sudah padam di pabrik yang berada di Jalan Ciu Nomor 18 Telukan, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo itu.
Sementara barang-barang pabrik berserakan di mana-mana di antara produk mereka yakni busa.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas menerangkan, kedatangan Labfor Polda Jateng guna menyelidiki penyebab kebakaran dari pabrik busa tersebut.
"Nanti tim Labfor Polda Jateng akan datang," kata dia kepada TribunSolo.com.
Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Muhamad Alfan mengatakan, kebakaran ini masih dalam penyelidikan.
Selain penyebab, juha belum mengetahui berapa kerugian yang ditafsir.
"Kerugian belum, masih dalam penghitungan," kata dia.
Dia mengatakan, kejadian kebakaran tersebut diketahui sekitar pukul 17.00 WIB.
Karena banyaknya bahan material yang mudah terbakar, api cepat membesar dan sulit dipadamkan.
"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.30 WIB," tandasnya.
Sehari 2 Kebakaran di Solo Raya
Kebakaran hebat di tengah berlangsungnya pandemi Corona terjadi hampir bersamaan di Solo Raya dalam sehari, Kamis (17/9/2020).
Pertama kebakaran di PT Sari Guna di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Kamis (17/9/2020) pukul 16.30 WIB.
Kemudian selang beberapa jam, kebakaran di Pasar Cepogo di lereng Gunung Merbabu di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali pukul 18.30 WIB.
Saksi mata di lapangan Budi Prihanto (39) mengatakan, kejadian kebakaran di pabrik yang membuat busa kasur itu bermula dari adanya bau asap yang menyengat.
"Tadi bau asap, terus ada percikan listrik," kata Budi.
"Asap terus membesar," jelasnya menekankan.
• Pemadaman Pasar Cepogo Boyolali Selama 4 Jam Lebih Dibantu Damkar Sejumlah Daerah di Solo Raya
• BREAKING NEWS : Pabrik Busa di Jalan Ciu Grogol Sukoharjo Terbakar
• Pabrik Busa di Grogol Sukoharjo Terbakar, Asap Hitam Membubung, Warga Sebut Ada Percikan Listrik
Setelah itu, dia berkoordinasi dengan masyarakat sekitar pabrik untuk menghubungi pemadam kebakaran.
Kemudian, tidak berselang lama pemadam datang dan melakukan pemadaman di lokasi kejadian.
Budi mengaku belum mendengar adanya korban jiwa dalam peristiwa ini.
Sampai pukul 18.30 WIB petugas pemadam masih melakukan upaya pemadaman yang dibantu sejumlah daerah.
Sementara itu Polres Sukoharjo mendalami kebakaran pabrik pembuatan busa PT Sari Guna.
Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Muhamad Alfan mengungkapkan, kebakaran ini masih dalam penyelidikan.
"Masih kami selidiki," ungkapnya singkat.
Pihaknya belum mengetahui berapa kerugian dan apakah ada korban jiwa atau tidak dalam peristiwa ini.
"Sampai saat ini belum ada informasi korban," terangnya.
Adapun api berhasil dipadamkan pada pukul 21.30 WIB.
Kebakaran di Pasar Cepogo
Belum selesai pemadaman di Sukoharjo, kebakaran melanda Pasar Cepogo.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada belasan mobil untuk memadamkam api di pasar di bawah Gunung Merbabu di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali itu.
• Pabrik Busa PT Sari Guna di Grogol Terbakar, Polres Sukoharjo Dalami Penyebab Kebakaran
• BREAKING NEWS : Pasar Cepogo Boyolali Terbakar, Pegang Berusaha Selamatkan Barang Dagangannya
• BCL Curhat di Ulang Tahun Mendiang Ashraf Sinclair, Ibu Mertua Ungkap Janji yang Kini Baru Ditepati
Selain Damkar Boyolali, ada bantuan dari Damkar Solo, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Salatiga dan Semarang.
Mereka bersatu padu memadamkam api yang melahap seluruh pasar di Jalan Alternatif Solo-Magelang yang terjadi sejak Kamis (17/9/2020) pukul 18.30 hingga pukul 24.00 WIB.
"Ada sejumlah bantuan dari Damkar Solo Raya," ungkap Kepala Satpol PP Kabupaten Boyolali, Sunarno kepada TribunSolo.com.
Adapun api menghanguskan seluruh los dan kios pedagang pasar karena sebagian besar bahan makanan.
Dikatakan, untuk dugaan kebakaran Pasar Cepogo ini terjadi diduga konsleting listrik.
"Kebakaran terjadi habis Maghrib, karena konsleting listrik," ucap Narno.
Dia mengatakan, adanya bahan-bahan dagangan yang mudah terbakar, membuat api sulit dipadamkan.
"Ditambah lagi di dalam ada toko oli dan toko kembang api yang ikut terbakar, menyebabkan api makin membesar," tambahnya.
Narno mengatakan dari Boyolali ada 3 mobil Damkar, 2 tangki dari PDAM 4 tangki dari BPBD 1 tangki dari PMI serta 1 tangki dari DPU Boyolali dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.
"Beruntung ada bantuan dari teman-teman daerah lain," jelasnya. (*)