Pesilat PSHT Dibacok di Kartasura
PSHT Beri Tenggat Waktu Seminggu Ungkap Kasus Pembacok Anggotanya, Begini Tanggapan Kapolresta Solo
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) memberi tenggat seminggu bagi kepolisian untuk mengusut pelaku pembacokan dan pembakaran motor.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) memberi tenggat seminggu bagi kepolisian untuk mengusut pelaku pembacokan dan pembakaran motor.
Itu diketahui dan tersebar dalam unggahan video yang menunjukkan seorang anggota PSHT melakukan orasi di Manahan Solo beberapa waktu lalu.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak sendiri meminta pihak PSHT untuk menyerahkan kasus tersebut pada pihak kepolisian.
Ade sendiri menjamin jika kasus pembacokan yang terjadi di 2 lokasi itu akan berlangsung profesional.
• Pembacok Pendekar PSHT Belum Tertangkap, Kapolresta Solo Sebut Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
• Seminggu PSBB Jakarta, Gibran Anak Presiden Jokowi Akui Pendapatan Turun,Tapi Masih Bisa Buka Cabang
"Kita akan bekerja secara profesional dan tuntas, intinya itu," ungkap Ade di sela-sela jumpa pers kasus Metrodanan di Mapolresta Solo, Senin (21/9/2020).
Saat ini, sambung Ade proses hukum masih tengah berlangsung, baik penyidikan maupun penyelidikan.
Ia pun menanggapi wacana massa PSHT yang bakal menggeruduk Kota Solo jika pembacokan tersebut tak segera menemui titik temu.
"Sudah jelas, kita mengimbau jika saat ini kita sedang dalam keadaam pendemi, segala yang menimbulkan kerumunan massa jelas kita hindari," aku dia.
"Itu sudah dilarang, baik Inpres maupun Perwali," tandasnya.
Lantaran hal tersebut, Ade meminta PSHT untuk mengurungkan niat datang ke Kota Solo lagi.
"Kami minta untuk mempercayakan pada pihak Polri, untuk temen temen bisa aktif untuk menahan diri," ujarnya.
"Mohon untuk meredam dan menahan diri untuk pengerahan massa," harap dia.
• Update Pelaku Penyerangan Keluarga Umar Assegaf, Polisi Tangkap Lagi 2 Orang, Tapi 5 Orang Masih DPO
• 5 Fakta Penyerangan Pesilat PSHT di Solo dan Sukoharjo, Korban Ungkap Firasat Buruk Sebelum Kejadian
Detik-detik Penyerangan Terekam CCTV
Detik-detik aksi brutal penyerangan oleh sekelompok orang bercadar yang menyasar pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terekam kamera CCTV milik warga sekitar.
Penyerangan itu terjadi di Jalan Sumpah Pemuda, Genengan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (15/9/2020) sekira pukul 02.15 WIB.
Dalam tayangan rekaman kamera CCTV berdurasi 1 menit 41 detik yang didapatkan eksklusif TribunSolo.com itu, tampak pesilat PSHT kocar-kacir saat sekelompok orang bercadar membabi buta penggerakkan senjata tajamnya.
Saat akan menghindari, nahas seorang pesilat terjatuh dari motornya dan meninggalkan begitu saja sehingga justru dibakar oleh pelaku.
• Cerita Pesilat PSHT yang Jadi Korban Pembacokan di Mojosongo : Kami Sudah Dikuntit Oknum Bercadar
• Kesaksian Warga di TKP Pembacokan Pesilat PSHT di Kartasura : Polisi Datang, Dikira Ada Tabrakan
Bahkan pelaku tampak menyiramkan BBM yang berada di dalam motor yang kemudian menghanguskan motor milik pesilat PSHT tersebut.
Dalam kejadian itu, ada sebanyak enam orang anggota PSHT menjadi sasaran aksi penyerangan.
AG (19) menjadi satu di antara enam orang yang menjadi sasaran penyerangan.
AG mengungkapkan kejadian penyerangan terjadi pasca pengesahan anggota PSHT di salah satu perguruan tinggi kawasan Mojosongo.
AG dan ketiga kawannya sempat berhenti menunggu dua kawannya di barat Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Tak lama kemudian, kedua kawan KG tiba berboncengan di atas motor dari arah timur.
"Datang dua orang teman saya dari timur. Tahu-tahu dari belakang teman saya ada mengikuti," terang AG ditemui TribunSolo.com, Rabu (16/9/2020).
Sebanyak 6 orang berboncengan di atas sepeda motor menguntit kedua teman AG.
Tak disangka, mereka kemudian menghadang AG dan kelima kawannya.
Keenam orang tersebut lantas mengeluarkan senjata tajam menyerupai katana dan tongkat bambu.
Mereka lantas menyerang AG dan kawan-kawan.
• Tinggalkan Motor, Helm dan Kunci di Jembatan, Pria Muda Diduga Akhiri Hidup Lompat ke Bengawan Solo
• Update PSHT : Total Ada 5 Korban Pembacokan yang Menimpa Pesilat di Solo & Sukoharjo, Ini Kondisinya
Mengetahui itu, AG dan empat kawan mencoba kabur memacu motor mereka ke arah barat.
Hanya ada satu temannya yang kemudian tertinggal dan mencoba lari ke arah timur.
Ia meninggalkan motor yang sempat dikendarainya.
"Kami panik dan langsung berusaha lari., tapi ada satu teman yang jatuh. Sekarang masih di rumah sakit untuk perawatan," tutur AG.
"Yang lima orang sempat lari tapi juga kena. Satu luka parah, empat orang luka ringan, dan satu orang berhasil tidak kena," tambahnya.
AG sendiri terkena sabetan senjata tajam di bagian punggungnya sebanyak dua kali.
Setelah melakukan aksi penyerangan, enam oknum tersebut kemudian membakar sepeda motor yang tertinggal.
• Penyerangan PSHT Juga Terjadi di Solo : 3 Pesilat Dibacok hingga Terluka, Motor Pun Ikut Dibakar
• Ini 6 Orang yang Ditangkap saat Pesilat PSHT di Manahan,Wakapolresta Solo : Mereka Mengarahkan Massa
"Yang saya lihat satu orang dalam posisi panik, pakaian dominan hitam, sepatunya tinggi, pakai buff semua," kata dia.
"Satu sepeda motor yang saya ingat dipakai oknum itu sepeda motor beat warna putih biru," tambahnya.
Pasca kejadian, AG dan kawan-kawannya memberi kabar terkait penyerangan di grup WhatsApp PSHT.
Tak lama kemudian, Pamter PSHT meluncur ke lokasi kejadian untuk menolong mereka.
"Sekira pukul 02.55 WIB, kami dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Satu teman kami kelihatannya sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," tandasnya. (*)