Petaka Petasan di Boyolali

Alami Luka Bakar Sampai 95 Persen karena Main Petasan, Bocah di Boyolali Hanya Bisa Tiduran

Putra kedua dari pasangan suami isteri Purwoto (40) dan Suwanti (41) ini mengalami luka bakar hampir 95 persen di punggung, dada, perut.

Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Suwanti (41), Ibu dari Ahmad Bari Taufikul Hakim (6), selalu menemani dan merawat anaknya yang menjadi korban terbakar akibat terkena petasan, di warga RT 05, RW 03, Dukuh Trisik Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jum'at (2/9/2020) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kondisi Ahmad Bari Taufikul Hakim (6) hanya bisa tiduran di rumahnya di RT 05, RW 03, Dukuh Trisik Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Bocah 6 tahun tersebut mengalami kejadian tragis lantaran bermain petasan. 

Sekujur tubuhnya terbakar dan tidak bisa banyak bergerak. 

536 Pedagang Pasar Cepogo Bakal Tempati Pasar Darurat, Pemkab Boyolali Gratiskan Retribusi 

Buntut 24 ASN Sukoharjo Positif Covid-19, Menara Wijaya Tutup Total Hari Ini

Putra kedua dari pasangan suami isteri Purwoto (40) dan Suwanti (41) ini mengalami luka bakar hampir 95 persen di punggung, dada, perut, kedua tangan serta wajahnya.

Suwanti menceritakan, kejadian tersebut bermula saat Taufik sedang bermain petasan bambu panjang dengan teman sebayanya tak jauh dari rumah, disaat desa masih merayakan lebaran syawal, sekitar pukul 20.00 WIB.

"Setelah itu, adek mengambil spritus milik temannya, disiram ke petasan tersebut, namun adek terkena percikan cairan spritus," kata Suwanti pada TribunSolo.com, Jumat (2/10/2020).

Lebih lanjut, Suwanti menjelaskan, saat Taufik akan menyalakan petasan tersebut dengan korek api, api tersebut menyambar dan mengenai badan Taufik.

Setelah percikan api mengenai badan anaknya, api langsung membakar sekujur tubuh anaknya.

"Saat itu, teman-temannya berusaha memberitahu kita, kakaknya langsung datang ke lokasi kejadian menyelamatkan adiknya," jawab Suwanti.

Saat api yang menyelimuti badan bocah malang tersebut sudah mulai padam, ia langsung dibawa kakaknya bernama Rifki Arifrianto (12) ke rumah untuk dibersihkan luka bakarnya.

Ketika Taufik dibawa pulang oleh kakaknya ke rumah, ia melihat kondisi badan anaknya sudah parah, luka bakar mencapai 80 persen.

"Setelah sampai rumah, pakaian anak saya kami lepas semua dan kita bersihkan, bagian yang terbakar seperti punggung, badan bagian depan dan muka adek," jawab Suwanti.

Saat sudah dibersihkan luka-lukannya, Bocah malang tersebut langsung dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo.

Suwanti mengatakan, anaknya menjalani perawatan di rumah sakit selama 6 bulan seperti pencangkokan kulit sebanyak 21 kali dan rawat inap.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved