Solo KLB Corona
Harga Swab Test Tertinggi Rp 900 Ribu, Begini Arahan Satgas Covid-19 Sukoharjo untuk Masyarakat
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima SE swab test.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM SUKOHARJO - Harga pemeriksaan swab test tertinggi dipatok pemerintah sebesar Rp 900 ribu.
Harga tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) nomor HK.02.02/I/3713/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau tes usap (tes swab) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima SE tersebut.
• Masyarakat Abai Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Ingatkan Penularan Masih Terus Terjadi
• Ratusan Mahasiswa UNS Solo Gelar Aksi, Kritik Keras Pengesahan RUU Cipta Kerja
Dia menjelaskan, harga tersebut ditetapkan untuk masyarakat yang melakukan swab test mandiri.
"Batasan tarif tersebut berlaku untuk masyarakat yang melakukan pemeriksaan RT-PCR atas permintaan sendiri/mandiri," kata Yunia kepada TribunSolo.com, Selasa (6/10/2020).
Yunia mengaku belum mengetahui biaya yang dipatok rumah sakit untuk swab saat ini.
Namun, untuk swab program pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dipastikan tidak dikenakan biaya.
"Kalau di Sukoharjo yang melayani baru RS UNS dan mereka saat ini melayani program pemerintah yang artinya tidak menarik biaya," jelasnya.
"Untuk yang mandiri, bisa dilakukan di RS swasta dan lab kesehatan," imbuhnya.
Biasanya, swab test mandiri dilakukan untuk keperluan kerja, kedinasan, dan lain sebagainya.
Menurut Yunia, untuk RS di wilayah Kabupaten Sukoharjo diharapkan bisa menyesuaikan tarif itu.
Seperti waktu Pememrintah menetapkan tarif Rapid Test.
"RS biasanya kerjasama dengan RS swasta lain atau lab lain, tidak mengerjakan sampel sendiri." jelasnya.
"Kalau ambil swab nya bisa, tapi pemeriksaan sampelnya dikirim," katanya.