Berita Klaten Terbaru
Hasil Survei Disdik Klaten : 83 Persen Orang Tua Setuju Tatap Muka, Satgas Covid-19 Beri Lampu Hijau
Sebanyak 83 persen orang tua di Kabupaten Klaten merindukan pembelajaran tatap muka.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebanyak 83 persen orang tua di Kabupaten Klaten merindukan pembelajaran tatap muka.
Oleh karena Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klaten akan bakal melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai Jum'at (9/10/2020).
Kepala Disdik Kabupaten Klaten Wardani Sugiyanto menjelaskan, kebijakan ini dilakukan sangat hati-hati mengingat resiko penularan Covid-19 yang terjadi di wilayah Klaten.
Kebijakan ini dikeluarkan juga karena adanya penurunan penularan Covid-19 sehingga memasuki zona kuning dalam pekan terakhir.
• Ditekan Habis-habisan oleh Tim Persika yang Baru Dibentuk 2 Bulan, Pelatih Persis Solo Berang
• Anggota Keluarga Meninggal karena Corona, Ibu & Anak di Delanggu Klaten Tertular & Divonis Positif
"Langkah ini kami putuskan bukan kebijakan tiba-tiba, tapi melalui proses dan persiapan yang panjang, hingga status Kabupaten Klaten menjadi kuning,” jelas Wardani kepada TribunSolo.com, Selasa (7/10/2020).
Dikatakan, , kebijakan ini dikeluarkan juga karena dari survei dari Disdik Klaten terhadap para orang tua di Klaten.
"Hasilnya menunjukkan 83,08 persen orang tua minta pembelajaran tatap muka di buka kembali, sedangkan 8,43 persen menolak dan sisanya 8,49 persen menyatakan ragu-ragu," terang dia.
Wardani mengaku memahami akan muncul kekuatiran di sebagian kalangan, namun langkah ini sifat uji coba dan dilakukan sangat terbatas di 5 titik SMP di Klaten.
Dalam uji coba ini, siswa akan melangsungkan pembelajaran tatap muka di sekolah 4 jam saja serta tiap jam pelajaran hanya diberi 30 menit saja.
Selain itu dalam pembelajaran tatap muka secara terbatas, tetap menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat dari semua pemangku pendidikan termasuk orang tua dan pengantar siswa.
“Aspek kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga pendidikan, keluarga dan masyarakat adalah menjadi prioritas,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas, akan dilakukan 5 SMP di Kabupaten Klaten.
Adapun SMP yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas yakni di SMP Negeri 2 Klaten di Klaten Tengah, SMP 1 Karangdowo, SMP Negeri Gantiwarno, SMP Negeri 1 Kemalang dan SMP Negeri 1 Kebonarum.
"Baru 5 SMP dahulu," ungkapnya menekankan.
• Hasil Razia Gabungan di Solo, Petugas Catat Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 Tembus 1.120 Orang
• UU Cipta Kerja Disahkan, Paguyuban Difabel Klaten Curhat Soal Keadaan Anggotanya yang Jadi Buruh