Solo Raya Menggugat
7 Fakta Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Solo Raya, Ada Demonstran Tercebur Sumur karena Panik
Unjuk rasa penolakan Omnibus bertajuk #SoloRayaMenggugat terjadidi beberapa titik di Solo Raya, Kamis (8/10/2020).
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Padahal, mogok nasional selama tiga hari terhitung 6 - 8 Oktober 2020 digaungkan sejumlah serikat buruh di tingkat pusat.
Ketua DPC SBSI 1992 Kota Solo, Endang Setiowati mengatakan pihaknya tidak akan melakukannya meski pusat mengintruksikan.
Alasannya pertimbangan kesehatan mengingat masih merangkaknya kasus Covid-19, khususnya di Kota Solo.
"Kita ada pertimbangan sendiri. Di daerah melihat situasi seperti ini, saat dihantam pandemi, kami akhirnya lebih memprioritaskan dari sisi kesehatan," kata Endang kepada TribunSolo.com, Kamis (8/10/2020).
"Kami tidak ingin buruh menjadi korban," tegasnya.
Endang menuturkan DPC SBSI 1992 Kota Solo memilih untuk mengkaji dulu UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan dalam sidang paripurna DPR.
Mereka tidak ingin terjebak dalam kubangan wacana yang mencuat beberangen dengan pengesahan regulasi sapu jagat itu.
Audiensi dengan Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo dan petinggi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Solo menjadi langkah yang diambil.
"Kita ingin membedah undang-undangnya. Kita ingin lihat supaya tidak termakan hoaks. Ini benar tidak poin-poin yang diisukan," tuturnya.
Endang mengungkapkan, audiensi sudah dilakukan pada Rabu (7/10/2020).
"Audiensi kemarin sudah diterima pemerintah dengan baik. Pemerintah berupaya memperjuangkan," tandasnya.
3. Detik-detik Pendemo Menggulingkan Truk Satpol PP Sebelum Membakarnya Ketika Aksi di Kartasura Ricuh.
Sebelum membakar, pendemo #SoloRayaMenggugat dalam menolak Omnibus Law menggulingkan truk Satpol PP Sukoharjo, Kamis (8/10/2020).
Kejadian itu terekam TribunSolo.com ketika demo ribuan mahasiswa dari berbagai universitas itu berakhir ricuh di Tugu Kartasura di Jalan Raya Solo-Semarang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Adapun sebelum dibakar dan api berkobar-kobar melahap truk berwarna cokelat itu, sejumlah pendemo sempat menggulingkan ramai-ramai truk yang terparkir tidak jauh dari lokasi demo.
Yakni mobil tersebut terpakir di Jalan Jenderal Sudirman atau Jalan Raya Solo-Jogja.
