Solo Raya Menggugat
7 Fakta Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Solo Raya, Ada Demonstran Tercebur Sumur karena Panik
Unjuk rasa penolakan Omnibus bertajuk #SoloRayaMenggugat terjadidi beberapa titik di Solo Raya, Kamis (8/10/2020).
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Kejadian itu berlangsung saat ribuan mahasiswa dari berbagai universitas melakukan perlawanan ketika diperingatkan polisi untuk membubarkan diri pada pukul 17.15 WIB.
Akhirnya kericuhan tidak bisa dihindarkan pada pukul 17.20 WIB.
Petugas keamanan atau polisi sempat menembakkan gas air mata dan peringatan.
"Bakar-bakar," terdengar dari teriakan massa.
Bahkan seketika api berkobar membakar truk berwarna coklat.
Sementara polisi dengan pengaman lengkap hanya bisa melihat.

• Kafe Ini Gratiskan Makanan dan Minuman bagi Kader Demokrat dan PKS karena Tolak Omnibus Law
4. Demonstran Aksi Kartasura ini Tercebur Sumur, Gara-gara Panik Dengar Tembakan Gas Air Mata.
Seorang demonstran aksi massa 'SoloRayaMenggugat' di Kartasura, Sukoharjo, ada yang sampai tercebur sumur.
Insiden ini berawal ketika ia panik saat mendengar polisi mulai melontarkan gas air mata.
Ia pun lari menyelamatkan diri masuk ke perkampungan yang ada di RT 2/RW 2 Desa Giringan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Sesampainya di perkampungan, orang tersebut lantas berusaha sembunyi di kebun milik warga.
Nahas bukannya bisa sembunyi, ia malah tercebur ke sumur sedalam 10 meter di kebun itu.
Seorang warga yang berada tak jauh dari lokasi, Agus Subgayo (58) mengatakan kejadian itu terjadi sekira pukul 18.00 WIB.
"Itu pas Maghrib. Dari arah (Toko) Laris tahu-tahu lari menuju rumah Pak RT sini, terus ke arah kebun," kata Agus, Kamis (8/10/2020).
Tak berselang lama, Agus mendengar teriakan minta tolong yang bersumber dari arah sumur.
"Teriak tolong-tolong. Sebenarnya saya sudah firasat ada yang tercebur sumur," ujar dia.
Kemudian polisi dan tim penolong datang coba mengevakuasi orang tersebut dengan meminjam tali kepada Agus.