Solo Raya Menggugat
Kompaknya Warga Kartasura, Gotong-royong Bersihkan Vandalisme Akibat Aksi Penolakan Omnibus Law
Beberapa tembok pertokoan yang menjadi sasaran kemarahan massa dibersihkan dan dicat ulang oleh Pawartos.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Warga Kartasura tengah gotong-royong membersihkan kerusakan yang diakibatkan massa aksi penolakan Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) kemarin.
Tampak beberapa warga yang menamakan Paguyuban Warga Ageng Kartasura (Pawartos) tengah membenahi fasilitas umum yang berada di sekitaran lokasi.
Beberapa tembok pertokoan yang menjadi sasaran kemarahan massa dibersihkan dan dicat ulang oleh Pawartos.
• Truk Satpol PP Sukoharjo Dibakar Massa Aksi Menolak Omnibus Law, Alami Kerusakan 50 Persen
• Kerusakan Akibat Aksi Ricuh di Kartasura: Paving Block Trotoar Dicongkel, Tembok Warga Dicoret-coret
"Kami ditelepon oleh pihak kelurahan dan Koramil untuk menutup coretan yang tidak pantas," kata Ketua Pawartos, Deni saat ditemui TribunSolo.com Jumat (9/10/2020).
Selain melakukan pengecatan, pihaknya juga membenarkan ada beberapa fasilitas umum yang terkena imbas kericuhan demonstran.
"Kita bersihin sampah maupun batu yang ada di sekitaran Tugu Kartasura," aku dia.
Seperti diketahui, demonstrasi penolakan Omnibus Law di Tugu Kartasura sendiri berujung ricuh.
Sebelum orasi usai, massa melakukan pelemparan kepada pihak kepolisian.
Hujan batu pun terjadi di area Bank BRI Kartasura, massa yang mengetahui polisi berjaga di lokasi langsung melampiaskan kemarahannya.
Beruntung mobil komando yang berjaga menjadi tameng dan tak membuat fasilitas Bank BRI rusak.
Kendati demikian, bekas lemparan batu masih terlihat meski sudah dibersihkan oleh petugas.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas sendiri mengkonfimasi adanya kerusakan yang terjadi di lokasi aksi.
"Masih kita inventaris," katanya singkat petang kemarin. (*)