Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Mantapkan Dukungan untuk Gibran - Teguh di Pilkada 2020, Gapensi Harap Pembangunan Solo Tumbuh Pesat

Ketua Gapensi Solo, Rudi Jauhari mengatakan, melihat perkembangan kontestasi Pilkada Solo 2020 pihaknya sudah menetapkan pilihan.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Gabungan Pengusaha Konstruksi (Gapensi) Kota Solo menyatakan mendukung Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa di Pilkada 2020, Rabu (14/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gabungan Pengusaha Konstruksi (Gapensi) Kota Solo menyatakan mendukung pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa.

Mereka akan melakukan deklarasi dukungan besok, Kamis (15/10/2020).

Ketua Gapensi Solo, Rudi Jauhari mengatakan, melihat perkembangan kontestasi Pilkada Solo 2020 pihaknya sudah menetapkan pilihan.

Gapensi memilih mendukung Gibran Rakabuming Raka sebab dirinya adalah sosok milenial yang bisa membangun Kota Solo lebih baik ke depannya.

Baca juga: Di Tengah Viralnya Pelajar Ikut Demo, Siswa di SMA Klaten Hasilkan Wastafel Otomatis Bertenaga Surya

Baca juga: Kompak dengan Bagyo Wahyono, Gibran Rakabuming Raka Juga Ogah Tanggapi UU Cipta Kerja

"Saat ini era digital, jadi memang harus pemuda," papar Rudi kepada TribunSolo.com, Rabu (14/10/2020).

Pemikiran milenial ini akan berpengaruh pada banyak hal terkait perkembangan Solo.

Pihaknya berharap dengan Gibran putra Jokowi memimpin Solo, pembangunan bisa berkembang pesat.

"Kami harapkan pertumbuhan bisa semakin pesat baik dari APBD provinsi dan pusat bisa digelondor ke Solo," papar dia.

Dalam deklarasi mendukung Gibran nanti hanya ada 50 orang yang diizinkan masuk terkait protokol kesehatan.

"Protokol kesehatan tetap kita jaga," papar dia. 

Target Suara Gibran 

Perolehan suara Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dalam Pilkada Solo 2020 ditarget 92 persen.

Besaran target itu lebih banyak 1,1 persen dari raupan suara yang didapatkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Fx Hadi Rudyatmo di Pilkada Solo 2010.

Pasangan Jokowi - Rudy kala itu berhasil mengandaskan pasangan KP Eddy S Wirabhumi - Supradi Kertamenawi.

Pasangan Edi - Supradi keok telak dan hanya mengamankan 9,91 persen suara.

Target Suara Gibran 92 Persen Lampaui Perolehan Suara Jokowi di Pilkada 2010, Begini Kata FX Rudy

Klaster Tilik Muncul di Boyolali, Kasus Terungkap Seusai Warga Nogosari Membesuk Tetangga yang Sakit

Sementara pasangan Jokowi - Rudy berhasil mengamankan 90,9 persen.

"Masalah target, menang kalah itu urusan nanti. Menang Alhamdulillah, kala ya tidak apa-apa," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (9/10/2020).

"Ini nanti masalahnya bukan menang-kalah tapi PR dan tantangan setelah jadi," tambahnya.

Menurut Gibran, semuanya itu diperlukan gotong royong semua pihak terlebih bila jadi pemulihan pasca pandemi Covid-19 bakap digalakkan.

"Pada 2021 nanti tantangannya banyak dan itu butuh gotong royong dari semua pihak," tuturnya.

Di samping itu, Gibran menyampaikan target perolehannya bersama Teguh yang melampaui Jokowi - Rudy bukan ajang pemecahan rekor.

"Ini bukan pemecahan rekor. Jadi pemimpin, ya, harus optimis," ucapnya.

FX Rudy Dukung Target Suara

Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan besaran tersebut bukan hal yang tak bisa digapai.

Asalkan, partai-partai politik pendukung Gibran - Teguh bergerak.

"Dengan realita yang ada, misalnya PDI Perjuangan 62 persen, Golkar 10 persen, PAN 10 persen, Gerindra 10 persen. Itu riil, kalau kerja semua dapat," ucap Rudy kepada TribunSolo.com, Jumat (9/10/2020).

Klaster Tilik Muncul di Boyolali, Kasus Terungkap Seusai Warga Nogosari Membesuk Tetangga yang Sakit

Cerita Gibran Saat Antar Jokowi Ziarah ke Makam Mendiang Soedjiatmi: Dapat Wejangan Banyak Berdoa

Target suara itu melampaui raupan suara yang didapatkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Fx Hadi Rudyatmo di Pilkada Solo 2020.

Kala itu, pasangan tersebut bisa menumbangkan pasangan KP Eddy S Wirabhumi - Supradi Kertamenawi.

Pasangan Edi - Supradi keok telak dan hanya mengamankan 9,91 persen suara.

Sementara pasangan Jokowi - Rudy berhasil mengamankam 90,9 persen.

Rudy tak risau bila pasangan Gibran - Teguh bisa melampaui suara yang didapatkanya bersama Jokowi ketika nyemplung di Pilkada Solo 2010.

"Harapan saya melebihi. Besok 91 atau 92 persen. Solo pasti akan lebih maju," tutur dia.

"Tidak masalah terkalahkan. Kalau untuk kepentingan rakyat, tak dukung," tambahnya.

Gaduh PDIP vs Demokrat

Insiden Ketua DPR Puan Maharani yang diduga mematikan mikrofon politikus Partai Demokrat menginterupsi sidang paripurna pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja tengah disorot.

Apalagi, partai yang menaungi keduanya berbeda haluan politik dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Partai Demokrat lebih memilih untuk menjadi oposisi dalam pemerintahan itu.

Sementara partai yang menaungi Puan, PDI Perjuangan memilih menyokong poros pemerintah.

Pengamat UNS Sebut Pihak yang Tak Sepakat UU Cipta Kerja Masih Bisa Ajukan Judicial Review ke MK

Omnibus Law Disahkan, Sebanyak 35 Investor Global Malah Khawatir dan Keluarkan Surat Terbuka

Nah, apakah insiden mematikan mikrofon tersebut akan berdampak di gelanggang Pilkada Solo 2020?

Pengamat Hukum Tata Negara dan Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menilai itu tidak akan mempengaruhi konstelasi dalam pesta demokrasi lima tahunan.

"Permainan ada di Jakarta sementara Pilkada ada di daerah dengan mengandalkan pengaruh tokoh yang ada di daerah," terang Agus kepada TribunSolo.com, Selasa (6/10/2020).

Menurut Agus, Pilkada 2020, termasuk di Solo lebih bersifat lokalitas dan tidak terpengaruh isu nasional.

Termasuk berkaitan raupan perolehan suara pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan.

Seperti diketahui, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mengusung pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020.

"Tidak ada pengaruhnya terhadap Gibran. Pilkada kaitannya tokoh-tokih lokal," ujar Agus.

"Situasinya sangat lokalitas. Tidak ada kaitannya dengan situasi nasional," tandasnya.

Tragedi Mikrofon Mati, Pengamat Politik UNS : Puan Maharani Tak Elok saat Demokrat Mencuri Momen

Seorang ASN Bertugas di DPRD Sukoharjo Positif Covid-19, Sempat Ikuti Bimtek di Gedung Menara Wijaya

Sandiaga Jadi Jurkam Gibran

Pandemi Covid-19 membuat para pasangan calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada 2020 harus beradaptasi.

Pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa juga turut di antaranya.

Pasangan yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Solo 2020 itu mengaku tengah menyiapkan kemasan khusus bagi para juru kampanye (Jurkam).

Seperti diketahui, Sandiaga Salahudin Uno, Puan Maharani, hingga Megawati Soekarnoputri masuk dalam daftar jurkam.

Mereka rencananya bakal dihadirkan secara virtual atau daring.

Balita Selamat di Pangkuan Ibundanya saat Kecelakaan Maut yang Tewaskan 3 Orang di Tol Solo-Ngawi

Di Pilpres 2019 Lawan Jokowi, Tahun Ini Sandiaga Jadi Jurkam Anaknya, Gibran : Saya Senang Sekali

"Nanti mungkin kita kemas juga secara daring," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (2/10/2020).

"Tidak mungkin nanti bu Mega, pak Sandy dan lain-lainnya kita datangkan di kampung - kampung atau kampanye akbar di lapangan," ungkapnya.

Bagi Gibran, komunikasi dengan warga Kota Solo tidak terputus cuma gegara pandemi Covid-19.

"Itu kan sudah tidak ada lagi. Semuanya harus beradaptasi secara daring," ujar Gibran.

"Yang penting komunikasi dengan warga tetap terjaga. Baik secara daring atau tatap muka yang penting komunikasi lancar," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved