Di Tengah Viralnya Pelajar Ikut Demo, Siswa di SMA Klaten Hasilkan Wastafel Otomatis Bertenaga Surya
Terlebih pelajar kini menjadi buah bibir karena tertangkap karena ikut-ikutan demo di berbagai daerah.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pandemi Corona tak menyurutkan pelajar di SMAN Polanharjo menghasilkan karya di tengah mereka hanya sekolah online.
Terlebih pelajar kini menjadi buah bibir karena tertangkap karena ikut-ikutan demo di berbagai daerah.
Para pelajar di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten ini justru merakit kran air otomatis dengan sensor inframerah menggunakan energi panel surya.
Kepala SMAN 1 Polanharjo, Joko Susila mengatakan kegiatan ini merupakan bagian inovasi para siswa-siswi dalam pencegahan persebaran Covid-19.
Baca juga: Kematian Dua Polisi Gadungan Tahanan Polsek Sunggal Jadi Sorotan, Kapolres Medan Sebut karena Sakit
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Rombongan Wisatawan Tabrak Gapura di Karanganyar yang Bikin 2 Orang Meninggal
Dia menjelaskan, siswa-siswi telah merakit karya berupa wastafel tenaga surya dengan sensor otomatis.
"Para siswa di SMAN 1 Polanharjo membuat inovasi langkah mecegah peserbaran Covid-19 dengan membuat wastafel tenaga surya dengan sensor," kata Jaka kepada TribunSolo.com.
Lebih lanjut dia menerangkan, saat ini pihaknya baru menyiapkan 5 wastafel dengan kran tenaga surya.
Kelima wastafel hasil rakitan siswa-siswi akan dipasang di beberapa titik di SMAN 1 Polanharjo.
"Awalan kami baru merakit 5 buah, kelima karya itu akan dipasang di beberapa titik di sekolah," jawab dia.
Jaka mengatakan berencana akan mengganti wastafel manual yang sudah ada dengan wastafel ini.
Selain itu, ia juga berencana akan menambahkan wastafel otomatis juga pada titik-titik di sekolah yang belum ada wastafel.
"Ini baru 5 buah, rencanannya wastafel manual akan diganti dengan wastafel ini, dan beberapa titik sekolah yang belum ada wastafel kami pasang," kata Jaka.
Dia memaparkan, dalam pengerjaan karya ini, pihaknya melibatkan beberapa siswa dan guru.
Jaka menyebut ada 10 siswa dan 1 pendamping guru yang terlibat dalam perakitan wastafel dengan sensor dengan tenaga Surya.
Baca juga: Di Balik Wacana Penundaan Piala Dunia U-20 karena Corona, Nasib Perut PKL Manahan Ada di Tangan PSSI
Baca juga: Update Kasus Covid-19 Klaten : 8 Orang Dinyatakan Positif, 12 Pasien Sembuh dari Jeratan Corona