Solo KLB Corona
Satu Keluarga Karantina di SD Gandekan Solo, Beralaskan Tikar Masjid, Makanan dari Patungan Warga
"Kalau untuk tidur mereka di satu ruangan yang sama, dan bawa bantal sendiri sendiri," imbuhnya.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 17 warga Solo menjalani karantina mandiri di SD Kristen Gandekan sejak Sabtu (10/10/2020).
Mereka diketahui kontak erat dengan pasien Covid-19 yang saat ini menjadi klaster keluarga.
Ketua RW 6 Gandekan, Jebres, Solo Marwanto (57) mengatakan jika belasan orang dari berbagai usia tersebut beralaskan tikar dari masjid setempat.
"Kemarin ceritanya buru-buru, kita kasih tikar dari masjid, untuk airnya juga dari masjid," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (14/10/2020).
"Kalau untuk tidur mereka di satu ruangan yang sama, dan bawa bantal sendiri sendiri," imbuhnya.
Untuk toilet, warga bergiliran memakai toilet yang ada di SD Kristen Gandekan.
Sementara untuk logistik dan kebutuhan lain, lanjut Marwanto warganya bahu-membahu untuk membantu satu sama lain.
Bahkan, antar RT melakukan patungan untuk membelikan makan dan kebutuhan sehari-hari yang bernama 'jogo tonggo'.
"Betul kita patungan, misalkan makan pagi RT sini nanti makan siang RT sana, dan sorenya ganti lagi," jelasnya.
Belasan warga tersebut sendiri disuplay warga setempat dengan 3 kali makan.
"Ada buah dan makanan ringan juga, vitamin juga selalu kita berikan," terangnya.
Dari pantauan TribunSolo.com, beberapa warga pun berjaga di sekitar lokasi untuk memenuhi apa yang dibutuhkan warga tersebut.
"Kalau ada apa apa mereka tinggal bilang ke warga yang berjaga disitu," tandasnya.
Kronologi Karantina