Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Satu Keluarga Karantina di SD Gandekan Solo, Beralaskan Tikar Masjid, Makanan dari Patungan Warga

"Kalau untuk tidur mereka di satu ruangan yang sama, dan bawa bantal sendiri sendiri," imbuhnya.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Ketua RW 6 Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Marwanto (57) saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (14/10/2020). 

Ketua RW 6 Gandekan, Solo Marwanto (57) menyampaikan jika kronologi bermula dari klaster keluarga salah seorang warga yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes).

"Dari tracingnya ada keponakan dan saudaranya yang lain, rumah mereka berdekatan semua," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Mantapkan Dukungan untuk Gibran - Teguh di Pilkada 2020, Gapensi Harap Pembangunan Solo Tumbuh Pesat

Baca juga: Update Kasus Covid-19 Klaten : 8 Orang Dinyatakan Positif, 12 Pasien Sembuh dari Jeratan Corona

"Dari hari sabtu itu jumlahnya 19 orang, hari ini ada yang diswab hasilnya negatif 2 orang," imbuhnya.

"Sekarang tinggal 17," jelasnya menekankan.

Marwanto pun menjelaskan mengapa pihaknya memilih SD Kristen Gandekan dibanding tempat lain.

"Awalnya kami berencana sewakan rumah, namun rumah disini berdepetan semua, takutnya malah semakin tertular," ujarnya.

"Lagi pula SD tersebut tidak digunakan sementara waktu ini," pungkasnya.

Terhitung sudah 4 hari, bagi belasan warga tersebut menjalani karantina di SD tersebut.

Untuk logistik, sambung Marwanto warga berinisiatif dengan patungan antar RT bergiliran memberi makan sebanyak 3 kali.

"Kondisinya baik semua, besok hasil swabnya kemungkinan keluar," tutup dia.

Tracing DKK Solo 

Belasan orang yang masih dalam satu keluarga harus menjalani karantina mandiri di sebuah gedung sekolah di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo. 

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada sebanyak 19 orang anggota keluarga yang dikarantina karena kontak dengan pasien positif Covid-19.

Pasien tersebut merupakan tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit swasta di Kota Solo. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih jika klaster tersebut bermula dari salah seorang anggota keluarga positif Corona pada 6 Oktober 2020 lalu.

Baca juga: Kisah di Balik Pria yang Berontak saat Razia Karena Tak Pakai Masker, Ternyata Hidupi 5 Anak Yatim

Baca juga: Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Capai 77,3 Persen

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved