Kecewa dengan PT KAI, Anggota Paguyuban Perkiosan Stasiun Klaten Geruduk DPRD Klaten

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Buntut surat pemberitahuan sepihak dari PT KAI terkait pengosongan lahan yang disewa Paguyuban Perkiosan Stasiun Klaten (Pakisstalen) membuat mereka kecewa. 

Beberapa perwakilan anggota menggeruduk Kantor DPRD Kabupaten Klaten, Jum'at (16/10/2020).

Rombongan Pakisstalen mendatangi kantor DPRD Kabupaten Klaten untuk meminta audiensi dengan DPRD Kabupaten Klaten.

Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh ala Doni Monardo: Tambah Keimanan dan Ketakwaan

Baca juga: Buntut Aksi Demo Kartasura, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pembakaran Truk Satpol PP, Satu Ditahan

Eko Prasetyo, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Klaten mengatakan, bahwa kedatangan Pakisstalen ke kantor DPRD untuk beraudiensi terkait surat pemberitahuan dari PT KAI yang dianggap sepihak.

Eko mengatakan, para PKL yang tergabung dalam Pakisstalen mengeluhkan dengan batas waktu yang terlalu singkat.

"Ya, kami menerima kedatangan PKL yang tergabung dalam Pakisslaten ke ruang komisi 1, kedatangan mereka ke kami untuk audiensi terkait pemberitahuan dari PT KAI yang mengeluhkan soal batas waktu pengosongan yang terlalu singkat," kata Eko.

Selain itu, Eko mengatakan, para pedagang  juga mempermasalahkan soal relokasi ke lokasi yang baru.

Dia mengatakan, terkait relokasi pedagang jalan Samanhudi, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten akan dibahas antar lintas komisi.

"Mereka termasuk pelaku UMKM, sehingga membutuhkan lokasi baru, untuk masalah relokasi nanti kita bahas antar lintas komisi," kata Eko.

Selain itu, Eko mengaku berencana akan melakukan mediasi antara PT KAI dengan PKL yang menempati lahan milik PT KAI.

Pihaknya berencana akan menemui PT KAI di Jogja.

"Sebelumnya, kami menyampaikan hasil pertemuan kami dengan PKL dan menunggu ijin dari Ketua DPRD kami untuk mengadakan mediasi," kata Eko. (*)