Pilkada Sukoharjo 2020
Joswi Sebut EA Pintar Beretorika saat Debat Pilkada 2020 Tapi Tak Sesuai Fakta di Tengah Masyarakat
Calon Bupati - Wakil Bupati Sukoharjo nomor urut 02, Agus Santosa - Wiwaha Aji Santosa (Joswi) menilai lawannya banyak retorika.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Contohnya, pasar bagus seperti yang dikatakan paslon 01. Ya pasarnya bagus tapi efek penggunaan dalam waktu lama, pengguna sendiri merasa cocok tidak dari pasar lama ke perubahan yang baru. Ada perubahan yang sebelumnya satu lantai sampai dua lantai, hingga banyak ibu-ibu yang harus menggotong barang dagangannya mereka. Jadi tingkat kemanfaatannya salah," jelas Joko.
"Jadi jangan hanya beretorika saja, jangan bicara input dan output, dengan mengesampingkan outcome," tandasnya.
Berlangsung Sengit
Debat publik perdana dalam Pilkada Sukoharjo 2020 berlangsung sengit.
Debat diikuti Calon Bupati dan Wakilnya Etik Suryani - Agus Santosa (EA) dan Joko Santosa - Wiwaja Aji Santosa (Joswi) di Hotel Tosan Solo Baru dengan protokol kesehatan ketat, Sabtu (17/10/2020).
Mengangkat tema ekonomi kreatif dan solidaritas di massa Pandemi Covid-19, paslon nomor urut 01 EA cukup matang menguasai materi tersebut.
Bahkan, EA menyindir paslon nomor urut 02 Joswi, yang tak memaparkan program ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Syarat dan Cara Mengurus Surat Pindah Sekolah Siswa Dalam dan Luar Kota, Persiapkan Dokumen Ini
Baca juga: Masa Kampanye Serentak Pilkada 2020, KPU Minta Paslon Ikut Sosialisasikan Protokol Kesehatan
Baca juga: Saat Calon Wabup Sukoharjo Agus Santosa & Wiwaha Justru Kuasai Panggung Debat Perdana Pilkada 2020
Hal itu nampak pada sesi segmen lima, yang mana EA melemparkan pertanyaan kepada Joswi.
"Mana strategi yang sebaiknya menjadi prioritas, untuk dilaksanakan saat ini, apa program informasi yang disiapkan?" kata Etik Suryani, saat memberikan pertanyaan.
Pertanyaan tersebut pertama dijawab oleh Joko Santosa (Paloma), berdasarkan pengalamannya menyerap aspirasi saat turun ke lapangan.
"Strategi yang harus dilakukan saat ini, kalau UMKM hanya diberikan bantuan hanya akan tumbuh sementara. Tapi UMKM harus tumbuh dari berbagai sektor," katanya.
"Pemerintah harus memberikan stimulan dan bantuan berupa modal, yang tidak hanya siklus pendek. Agar pangan sandang bisa dimanfaatkan UMKM," tambahnya.
Wiwaha menambahkan, UMKM harus didorong untuk berkembang sesuai potensi yang dimiliki.
Sebab potensi setiap daerah di Kabupaten Sukoharjo berbeda-beda.
"Strategi yang dilakukan selain pelatihan, adalah gemeni potensi, karena potensi disetiap daerah itu berbeda dan kita harus dorong untuk setiap daerah memahami potensinya," kata Wiwaha.