Libur Panjang Oktober 2020
Sehari 400 Porsi Ludes, Dawet Langganan Jokowi di Pasar Gede Solo Ketiban Untung saat Libur Panjang
Pemilik Dawet Bu Dermi Rut Tulus Subekti menyebut jika pembeli yang datang di lapaknya sudah meningkat sejak hari Sabtu (24/10/2020) pekan lalu.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Salah satunya melalui pelaksanaan operasi yustisi di tempat atau lokasi yang telah ditentukan," tambahnya.
Ade menegaskan pelaksanaan 'Tiada Hari Tanpa Razia' tetap dilakukan di pintu-pintu masuk Kota Solo.
"Kemudian juga ada patroli gabungan TNI-Polri dalam skala besar dan operasi penyakit masyarakat," tandasnya.
Antisipasi Dishub Solo
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo tengah menyiapkan sejumlah antisipasi jelang pelaksanaan libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020.
Seperti diketahui, libur panjang tersebut dimulai 28 Oktober - 1 November 2020.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Ari Wibowo mengatakan patroli kota menjadi satu yang dilakukan.
Itu akan terbagi dalam 2 shift tiap harinya, yakni pukul 07.00 - 15.00 dan 15.00 - 21.00 WIB.
Petugas yang diterjunkan untuk patroli kota sebanyak 8 orang per shift.
Baca juga: Cerita Warga Tak Tahu Apa-apa Tapi Halamannya Jadi TKP Pembakaran Jasad Yulia, Kerja Jadi Tak Fokus
Baca juga: Libur Panjang Oktober, Wali Kota Solo Minta Warga Tak Mudik : Demi Kepentingan Bersama
"Kami juga akan melakukan pantuan dan intervensi APILL dari CC Room," kata Ari kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/10/2020).
Patroli prasarana lalu, lanjut Ari, juga bakal dilakukan mulai dari pantauan rambu, marka, barikade, dan water barier.
Selain itu, sosialisai keselamatan jalan di lapangan dan sosialisasi pantauan CCTV melalui medsos Dishub.
Ari mengatakan pihaknya sementara ini belum berencana menerapkan rekayasa lalu lintas kala libur panjang.
Pelaksanaan rekayasa itu dengan melihat situasi di lapangan.
"Sementara belum. Itu situasional nanti bila ada perkembangan, karena ada kondisi pandemi," tutur Ari.
Menurutnya, peningkatanan arus lalu lintas libur panjang diprediksi tidak terlalu tinggi.
"Kemungkinan arus lalu lintas mudik alami peningkatan tapi tidak terlalu tinggi karena pandemi Covid-19," ucap Ari.
Imbauan Wali Kota
Sejumlah daerah kini tengah bersiap menghadapi pelaksanaan libur panjang dan cuti bersama pada akhir Oktober 2020.
Lebih tepatnya, pelaksanaan hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 29 Oktober 2020 dan cuti bersana 28 dan 30 Oktober 2020.
Baca juga: Kepala BNPB Imbau Masyarakat Tak Liburan Jelang Libur Panjang, Ingatkan Kasus saat Idul Adha
Kendati demikian, masyarakat tetap harus ingat bahwasanya libur panjang dan cuti bersama itu dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo mengimbau perantau untuk menunda rencana pulang kampung. Itu supaya tidak memicu lonjakan kasus Covid-19.
"Kami sangat berharap dalam rangka untuk cuti bersama bulan Oktober, masing-masing warga masyarakat yang mau pulang kampung atau mudik mohon untuk ditunda dulu," kata Rudy, Kamis (22/10/2020).
Para perantau harus menahan lebih lama lagi untuk pulang kampung, khususnya ke Solo. Setidaknya pandemi Covid-19 benar-benar bisa dikendalikan.
"Jangan sampai yang mau ke Solo awalnya tidak membawa virus, namun kena virus di Solo. Atau yang dari luar masuk ke Solo membawa virus," tutur Rudy.
Baca juga: Libur Panjang, Bupati Karanganyar Juliyatmono Ingatkan Wisatawan hingga Kunjungan Dibatasi Durasi
Menurut Rudy, imbauan untuk menunda pulang kampung tidak hanya ditujukan kepada para perantau namun juga warga Kota Solo.
Itu disampaikan demi kepentingan bersama dalam memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus Corona.
"Sehingga nanti kalau pandemi Covid-19 sudah bisa terkendali, reda, dan menurunnya tajam, kami persilahkan bertemu dengan keluarga," ujarnya.
Namun, Pemerintah Kota Solo tetap mengantisipasi gelombang perantau yang masuk. Pengoptimalan Jogo Tonggo menjadi satu diantaranya.
"Kita optimalkan Jogo Tonggo untuk memberikan laporan kepada Satgas sehingga kita lebih mudah untuk monitoring," ucap Rudy. (*)