Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Jalani Rapid Test Demi Bisa Ngajar Tatap Muka, Guru SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo : Rasanya Deg-degan

Pembelajaran tatap muka di Solo rencananya akan digelar Rabu (4/11/2020) nanti.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
ILUSTRASI : Warga tengah menjalani swab test untuk memastikan terpapar Corona atau tidak di halaman Balai Kota Solo, Sabtu (18/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembelajaran tatap muka di Solo rencananya akan digelar Rabu (4/11/2020) nanti.

Persiapan dari Pemerintah Kota Solo dan pihak sekolah semakin dimatangkan.

Satu di antaranya yakni melakukan rapid test pada guru dan murid yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.

Guru Bahasa Inggris SMP Al-Azhar Syifa Budi, Dynda Wahyu Wardhani mengatakan, dirinya memang deg-degan saat melakukan rapid test.

Baca juga: Keluarga di Jebres yang Anggotanya Positif Tolak Uji Swab, Lurah Sebut Mereka Pilih Isolasi Mandiri

Baca juga: Baru Umbul Pelem dan Ponggok Ditutup untuk Umum Imbas Wisatawan Positif, yang Lain? Ini Kata Satgas

"Tadi deg-degan tapi tidak apa-apa biar bisa mengajar murid- murid," kata Dinda, Senin (2/11/2020).

Dia mengatakan, sebelumnya para murid memang sudah lama melakukan pembelajaran daring.

Dinda paham bila mereka kangen suasana pembelajaran di kelas.

"Kita sejak Covid -19 sudah melaksanakan protokol kesehatan dan pembelajaran Daring," kata dia.

Aturan ketat seperti menggunakan masker, cuci tangan, cek suhu tubuh sudah dilakukan bila ingin memasuki sekolah.

"Masuk kelas ada handsanitizer," jelas Dinda.

Sidak Komisi IV

Komisi IV DPRD Solo menyoroti simulasi pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah.

Anggota Komisi IV DPRD Solo Antonius Yogo mengatakan, Komisi IV sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di satu sekolah yang bakal menggelar pertemuan tatap muka.

"Komisi IV sudah sidak ke SMPN 4," papar kepada TribunSolo.com, Senin (2/11/2020).

Dia menyadari saat ini siswa sudah tidak sabar dalam melakukan pertemuan tatap muka.

Maka perlu dilakukan pemantauan fasilitas protokol kesehatan (prokes) di sekolah yang akan melakukan pertemuan tatap muka.

Baca juga: Nestapa Pedagang di Sekitar Umbul Ponggok Klaten, Baru Buka Sudah Tutup Lagi, Penghasilan Pun Tiarap

Baca juga: Karantina di Rumah, Tukang Pijat di Jebres Solo Meninggal, 3 Hari Lalu Keluarganya Positif Covid-19

"Kami melihat kemarin di SMPN 4, Kami lihat sarananya seperti wastafel dan sabun di pintu masuk sekolah," papar dia.

"Juga hand sanitizer yang wajib di bawa tiap siswa dan guru," kata Yogo.

Sementara itu, berkaitan dengan jaga jarak juga diperhatikan seperti meja dan kursi. Satu siswa menggunakan satu dan dibagi menjadi 2 shift masing-masing kelas.

"Saya sepakat untuk jenjang SMP ke atas bisa dibuka pertemuan tatap muka (PTM)," jelas Yogo.

Sekolah Jalani Rapid Test

Sebanyak 63 guru/karyawan dan 119 siswa SMP Negeri 4 Solo menjalani uji rapid test sebelum simulasi pembelajaran tatap muka dilangsungkan.

Itu menjadi syarat wajib guna menekan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Solo, Sri Wuryanti mengatakan, para siswa yang mengikuti uji rapid test sudah mendapatkan persetujuan wali murid.

Baca juga: Tiga Hari Pencarian, Harni Belum Ditemukan, BPBD Wonogiri Sebut Cuaca dan Medan Jadi Kendala

Baca juga: Cerita Daus Mini Dihina di Media Sosial, Ternyata Pelaku Masih Bocah, Kini Nangis-nangis Minta Maaf

"Ini sebagai titik tolak pelaksanaan tanggal 4 November 2020. Mudah-mudahan hasilnya baik," katanya, Senin (2/11/2020).

Wuryanti mengungkapkan, ada beberapa siswa yang tidak mengikuti uji rapid test hari ini.

Itu lantaran mereka mengalami gejala batuk, flu, dan panas.

"Otomatis tidak diizinkan. Sesuai protokol kesehatan. Yang panas dan pilek tidak boleh masuk ke wilayah sekolah," ungkapnya.

Para siswa yang belum bisa mengikuti uji rapid test hari ini lantaran bergejala harus menunggu sampai fit.

Mereka akan diikutkan ke uji rapid test tahap dua pada Jumat (13/11/2020) dengan catatan sudah sehat.

Orang tua, lanjut Wuryanti, harus benar-benar memastikan anak mereka sehat sebelum memasuki kawasan sekolah.

"Jangan memaksakan diri, kita harus saling menjaga," ujar Wuryanti.

Para guru, karyawan, dan siswa yang telah menjalani rapid test Senin (2/11/2020) dan hasilnya non reaktif bakal menjalani uji tahap kedua.

Rapid test tahap kedua itu dilakukan bersama para siswa gelombang kedua yang bakal menjalani pembelajaran tatap muka.

"Kita melakukan yang terbaik dan berusaha yang terbaik," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved