Berita Solo Terbaru
Isu Penularan Virus Covid-19 via Air saat Berenang di Kolam, Fakta atau Mitos? Begini Jawaban Dokter
Sayangnya, tak semua informasi tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah, dan malah terkesan menakut-nakuti.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Virus Covid-19 yang datang tiba-tiba membuat penelitian klinis soal pencegahan maupun penyembuhan terasa minim.
Kondisi tersebut pelan-pelan teratasi dengan beragam informasi yang diakses secara mudah seputar pencegahan agar tak tertular virus mematikan itu.
Sayangnya, tak semua informasi tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah, dan malah terkesan menakut-nakuti.
Salah satunya soal penularan virus Covid-19 lewat air saat berenang di kolam umum.
Baca juga: Terkait Keamanan Vaksin Covid-19, Epidemiolog Sebut Jika Pemerintah Sudah Punya Pengalaman
Baca juga: Putri PB XII GKR Sekar Kencono Tutup Usia, Tinggalkan 1 Putra, Besok Dimakamkan di Imogiri
Tak sedikit yang penasaran, apakah virus Covid-19 dapat menular lewat air.?
Dalam Overview Tribunnews, Kamis (5/11/2020) dokter yang ikut menangani Covid-19 di Solo, Afif Avicenna Ghufron menjawab rasa penasaran publik.
Menurutnya, virus Covid-19 tidak dapat memular lewat air.
"Kalau untuk penularan dari air sendiri belum terbukti, bahwa Covid-19 itu bisa berenang di air seperti itu," jawab dia.
Kendati demikian, hal tersebut tak serta merta membenarkan jika berwisata air saat pandemi Covid-19 yakni 100 persen aman.
Mengingat, kerumunan pengunjung yang terjadi malah menjadi potensi penularan yang lebih masif jika dipaksakan.
"Jaraknya yang perlu diatur, karena di tempat wisata padat sekali, dari jarak tersebut bisa penularan melalui droplet, air liur, batuk dan bersin," ujarnya.
"Karena yang namanya wisata air pasti melepas masker, dengan melepas akan meningkatkan risiko dari penularan tersebut, ditambah lagi berdempet-dempetan dan berhimpit-himpitan," terangnya.
Afif lantas membeberkan cara agar resiko penularan Covid-19 saat berwisata air dapat ditekan seminimal mungkin.
"Yang harus dilakukannya yang pertama adalah persiapan dulu, bawa baju ganti terus handuk, jadi kalau alat-alat semua sudah kita siapkan disana kita nggak perlu cari-cari lagi," aku dia.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Kedua Penyebaran Covid-19, Bamsoet Minta Pemerintah Siapkan Langkah Strategis
Baca juga: Meski Ekonomi Porak-poranda hingga Terjadinya Resesi, Pemerintah Yakin Tahun 2021 Tumbuh 5 Persen
Yang kedua, kata Afif yakni mematuhi protokol kesehatan.
Para wisatawan wajib mengikuti segala tahapan screening, baik cek suhu, cuci tangan maupun menjaga jarak antar orang lain.
"Kalau memang terasa ramai sekali bisa pindah tempat wisata yang lain," imbau dia.
"Justru sisi kebudayaannya di sini, untuk mengisi tempat wisata yang sebelumnya kurang ramai peminat," tandasnya.
Keamanan Vaksin
Terkait keamanan vaksin, masyarakat diminta tidak perlu khawatir karena vaksinasi juga merupakan bagian dari pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono pada Kamis (5/10/2020).
Menurutnya vaksin nantinya juga akan melalui Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) lagi untuk mendapatkan izin edar.
“Pada saatnya, vaksin nanti sudah selesai kajiannya dan sudah bisa, kan nanti akan melalui Badan POM lagi untuk mendapatkan izin edar dan itu akan direview kembali prosedur-prosedur yang sudah lewat direview,” ujar Hariadi.
Hariadi menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan mengenai tingkat keamanan dari vaksin, sebab menurut Hariadi pemerintah sudah berpengalaman dalam hal berurusan dengan vaksin.
Baca juga: Banyak Warga yang Melanggar, Tim Disiplin Protokol Kesehatan Usul ke Bupati Karanganyar Stop Hajatan
“Jadi menurut saya, kekhawatiran itu tidak perlu berlebihan, karena kita berurusan dengan vaksin itu kan selain vaksin ini kan sudah banyak vaksin yang kurang lebih prosedurnya sama, itu kan ada vaksin Hepatitis B, vaksin anak-anak, prosedurnya semua sama,” ungkapnya.
Lanjut Hariadi, ebelum dilepas ke masyarakat, vaksin astinya sudah teruji tingkat keamanannya. Selain itu, setelah digunakan oleh masyarakat tetap akan dipantau, apakah muncul gejala-gejala yang tidak diinginkan, yang mestinya tidak terjadi.
“Jadi setelah vaksin itu telah melewati Badan POM, melalui suatu kajian aman dipakai untuk masyarakat dan terus dipantau perkembanganya,” terangnya.
Hariadi menyayangkan jika ada masyarakat yang menolak untuk dilakukan vaksinasi, karena mendapatkan informasi yang salah atau termakan berita-berita hoax mengenai vaksin.
Baca juga: Meski Ekonomi Porak-poranda hingga Terjadinya Resesi, Pemerintah Yakin Tahun 2021 Tumbuh 5 Persen
“Vaksin itu adalah bagian dari upaya pencegahan, hasilnya memang masyarakat memiliki hak untuk tidak menggunakan, itu sangat disayangkan kalau tidak menggunakannaya karena informasi yang salah, jadi diharapkan masyarakat paham manfaat dari vaksin itu apa,,” ungkapnya
Maka itu, Hariadi menyarankan pemerintah untuk mensosialisasikan pentingnya vaksin bagi pencegahan dan penyebaran virus Covid-19 ke masyarakat secara menyeluruh dan utuh.
“Nomor satu paham manfaatnya sehingga tidak ada pikiran bahwa vaksin itu tidak bermanfaat tidak ada yang berpikiran vaksin itu berbahaya sehingga ada ketakutan-ketakutan yang tidak pada tempatnya.” pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, banyak pandemi berhasil diatasi dengan ditemukannya vaksin. Itulah pentingnya vaksin dan vaksinasi. Selain melindungi diri, juga melindungi lingkungan.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Kedua Penyebaran Covid-19, Bamsoet Minta Pemerintah Siapkan Langkah Strategis
"Pemberian vaksin baik melalui cara disuntikkan ataupun diteteskan ke dalam mulut bertujuan untuk membentuk antibodi dalam tubuh yang akan berperan efektif dalam pencegahan penyakit tertentu guna melindungi diri," bebernya, Rabu (14/10/2020).
Dia menjelaskan, imunisasi, atau proses terbentuknya imun dalam tubuh karena vaksinasi bisa membantu terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok). Reisa menambahkan jika rata-rata atau semua masyarakat telah mendapatkan vaksinasi sehingga ada imun tubuh yang melindungi.
"Penyebaran penyakit berkurang. Imunisasi menjadi salah satu cara yang penting agar keluar dari pandemi," terangnya.
Pemerintah sudah pasti terus memastikan vaksin aman dan efektif untuk digunakan. Proses pembuatan vaksin selalu dilakukan melalui berbagai tahapan yang panjang dan memenuhi prosedur yang ketat hingga dapat diproduksi. Lalu bisa didistribusikan ke masyarakat.
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunsolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. ingat pesan ibu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Kekhawatiran Publik Terhadap Keamanan Vaksin, Epidemiolog: Pemerintah Sudah Punya Pengalaman