Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Rasakan Meriang dan Tulangnya Seperti Kaku, Warga Madiun ini Tak Menyangka Ternyata Positif Covid-19

Awalnya Hanya Meriang, Warga Madiun ini Tak Menyangka Ternyata Positif Covid-19

Editor: Aji Bramastra
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
ILUSTRASI : Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan swab test Covid-19 di Pasar Bogor, Selasa (12/5/2020). Seorang pedagang dinyatakan positif Corona setelah mengikuti rapid test Covid-19 massal yang digelar Badan intelijen Negara (BIN) di Pasar Bogor kemarin. 

TRIBUNSOLO.COM, MADIUN - BU (54), pria asal Desa Banjarsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, tak menyangka gejala sakit ringan yang dia rasakan, ternyata menjadi penanda bila ia terpapar Virus Corona.

Baca juga: Kades di Karanganyar Meninggal Setelah Positif Covid-19, Keluarga dan Perangkat Desa Ditracing

Baca juga: Swab Test Massal, Ratusan Napi dan Sipir di Lapas Pekanbaru Riau Dinyatakan Positif Covid-19

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi mengatakan, sebelum terkena Covid-19, BU merasakan tidak enak badan dan tulangnya kaku.

“Jadi, sekitar 19 Oktober lalu, BU merasakan ngreges (tidak enak badan) dan tulangnya merasa kaku. Kemudian ia memeriksakan diri di mantra kesehatan,” ujar Mashudi, Rabu (4/11/2020) malam.

Sehari kemudian, kata Mashudi, BU memeriksakan diri ke salah satu dokter di Nglames lantaran merasa belum sembuh sakitnya.

Saat diperiksa dokter, BU didiagnosa mengidap tensi darah tinggi serta gejala tipes.

Khawatir kondisi makin memburuk, BU bersama istrinya melakukan rapid test mandiri di laboraotrium kesehatan.

Hasil rapid test pertama, BU bersama istrinya dinyatakan non reaktif.

Namun, hasil rapid test kedua, BU dinyatakan reaktif.

Sementara istrinya hasilnya non reaktif.

Lantaran reaktif, BU memilih uji swab mandiri di salah satu laboratorium kesehatan.

Hasilnya keluar menunjukkan pria itu positif Covid-19.

Setelah dinyatakan positif covid-19, BU menjalani isolasi mandiri lantaran kondisi kesehatannya membaik.

Sementara empat kontak erat yakni istri, anak dan dua tukang yang bekerja di rumahnya juga menjalani isolasi mandiri.

Hingga Rabu (4/11/2020) jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Madiun mencapai 150 orang.

Perinciannya sembilan dirawat, tiga isolasi mandiri, 128 sembuh dan sepuluh orang meninggal dunia.

Mashudi meminta warga Kabupaten Madiun makin disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Warga diminta disiplin memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan dengan sabun dan menjauhi kerumunan.

Kades Karanganyar Meninggal

Seorang Kepala Desa di Karanganyar meninggal dunia, setelah sebelumnya dinyatakan berstatus positif Covid-19.

Almarhum merupakan Heri Waluyo, Kades Tlobo dari Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.

Baca juga: Ditulis di WA, Kalimat Wasiat Tung Desem Saat Kena Covid-19 : Bila Meninggal Minta Abu Ditaruh Solo

Baca juga: Ini Antisipasi Pemerintah Jika Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca-Libur Panjang

Heri Waluyo meninggal di RSUD Solo pada Selasa (3/11/2020) sekira pukul 23.00.

Camat Jatiyoso, Adzani Priyanggodo menyampaikan, Heri meninggal dunia karena sakit paru-paru, diabetes dan pembekakan pada jantungnya.

Adzani menjelaskan, sebelumnya Heri sempat dirawat di klinik daerah Kecamatan Matesih.

Namun karena tidak kunjung membaik kondisi kesehatannya akhirnya Heri dirujuk ke rumah sakit daerah Solo.

"Hari Kamis (29/10/2020) seingat saya dibawa ke rumah sakit daerah Solo. Saat dirawat di Matesih itu dilakukan tes cepat (rapid test) dan hasilnya non-reaktif," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (4/11/2020).

Tapi, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, sebelum meninggal dunia, Heri telah swab test saat menjalani perawatan di rumah sakit daerah Solo.

"Kades Tlobo terkonfirmasi positif Covid-19, Sabtu (31/10/2020). Jadi setelah dirawat itu, dilakukan swab test," terangnya.

Jenazah telah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat pada Rabu (4/11/2020) subuh.

Pemakaman jenazah dilakukan oleh petugas dari rumah sakit dengan menggunakan standar pemakaman Covid-19.

Terpisah Humas Puskesmas Jatiyoso, Triono menambahkan, petugas dari Puskesmas Jatiyoso telah melakukan tracing terhadap beberapa orang yang sempat kontak dengan almarhum Heri secara bertahap.

Dari keluarga terdekat ada 8-10 orang. Sedangkan dari perangkat desa ada 15 orang.

"Besok (Kamis) kita lakukan swab mudah-mudahan hasilnya baik (negatif). Petugas mendampingi sampai lokasi (Laboratorium Kesehatan DKK Karanganyar)," ucapnya. (*) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merasa Tak Enak dan Tulang Kaku, Ternyata Pria Ini Terpapar Corona"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved