Berita Sragen Terbaru
Nestapa Petani di Sragen, Sudah Pandemi, Sebar Benih Dua Kali Ternyata Ludes karena Tikus Mengganas
Petani di Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen terancam gagal panen padi.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Petani di Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen terancam gagal panen padi.
Pasalnya, tikus-tikus merusak benih padi di sawah.
Salah satu petani, Dirjo menuturkan, serangan tikus terhadap padi-padi semakin megganas.
"Saya sampai menyebar benih padi sebanyak dua kali karena benih yang sebelumnya dimakan tikus," kata Dirjo kepada wartawan, Selasa (10/11/2020).
Untuk itu, sejumlah petani berinisiatif melakukan perburuan tikus pada malam hari.
Baca juga: Posisi Bupati Sragen Kosong, Pembukaan Objek Wisata Air Panas Bayanan Tertunda, Tunggu Pilkada Kelar
Baca juga: Ada Pegawai Positif Covid-19, Kantor RRI Solo Bak Kota Mati’ : Tamu Hanya Boleh Sampai Pos Satpam
"Supaya tikusnya tidak kembali memakan padi kami," tegasnya.
Pihaknya tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik lantaran dapat membahayakan petani lainnya.
"Sudah banyak yang meninggal karena kesetrum jebakan itu,"
Kini para petani harus putar otak karena jika sampai persemaian habis, maka mereka terancam tak akan bisa memulai tanam.
“Padahal kemarin beli benih padinya itu satu plastik harganya Rp 75 ribu," ujarnya.
Tewas Akibat Jebakan Tikus
Wilayah di Kabupaten Sragen yang paling banyak menyetor korban jebakan tikus berada di Kecamatan Sidoharjo.
Kapolres Sragen, AKBP Yusnanto Ardi menjelaskan, dari 20 kecamatan yang ada di Sragen, jebakan tikus yang dialiri listrik paling banyak ada di Kecamatan Sidoharjo.
"Paling banyak ada di sana," paparnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/11/2020).
Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada 20 Kapolsek untuk mengimbau ke petani-petani agar mencabut perangkap listriknya.
Baca juga: Belasan Petani Tewas Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen, Pemkab Sebut akan Langsung Bredel
Baca juga: Total 12 Orang Tewas karena Jebakan Tikus Listrik di Sawah, Pemkab Sragen: Segera Cabut
Pasalnya, sejauh ini sudah ada 12 orang yang meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus.
"Kami terus gencarkan pencopotan jebakan tersebut supaya tidak ada korban jiwa lagi," kata dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto menyatakan, listrik tidak digunakan untuk membasmi tikus di sawah.
Ia tak menampik jika jebakan tikus yang dialiri listrik efektif untuk membasmi tikus di sawah.
Namun demikian, keberadaan perangkap tersebut justru dapat membahayakan petani itu sendiri.
Ia meminta listrik digunakan sesuai fungsinya.
"Ya jangan untuk nyetrum tikus," ungkapnya.
Imbauan Bupati
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menghimbau agar petani tidak menggunakan jebakan tikus lagi.
Sebab, sudah ada beberapa kasus orang tewas lantaran tersengat listrik dari jebakan tikus tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno menegaskan, kedepan bila ada kasus serupa terjadi lagi di Sragen akan dibawa ke ranah hukum.
Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Protokol Kesehatan Jadi Kunci Hindari Gelombang Kedua Pandemi Covid-19
Baca juga: Sempat Diretas, Akun Instagram Polres Klaten Sudah Kembali Pulih: Kami Tetap Usut Pelakunya
"Dasar hukumnya kelalaian yang mengakibatkan kematian sudah cukup," ujar Dedy, Jumat (6/11/2020).
Dedy pun mengimbau kepada petani yang belum mencabut perangkap tikus listrik untuk segera mencabutnya.
Apabila tidak dicabut, maka petugas yang terdiri dari penyuluh pertanian, TNI, dan Polri akan melakukan pencabutan.
Sejauh ini perangkap tikus dengan aliran listrik yang telah dicabut ada di Kecamatan Masaran serta Sidoharjo.
Berdasarkan penelusurannya, kata dia, masih banyak jebakan tikus yang dialiri listrik di Kecamatan Tanon, Masaran, dan Sidoharjo.
Dengan begitu, potensi jatuhnya korban terkena sengatan listrik dari jebakan tikus masih besar.
"Semakin banyak perangkap tikus berbasis listrik yang dipasang maka semakin banyak juga manusia yang kesetrum," tuturnya.
Sebelumnya, seorang petani bernama Suyadi (58) asal Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen, tewas akibat terkena sengatan listrik jebakan tikus.
Sampai saat ini di Sragen sudah ada 12 korban meninggal dunia akibat jebakan tikus listrik. (*)