Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Nestapa Pernikahan di Temanggung : Hadir Rombongan Naik Mobil, Keluarga Besar di Baki Positif Corona

Seusai menghadiri acara pernikahan di daerah Kabupaten Temanggung, rombongan keluarga asal Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo harus menerima nestapa.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
ILUSTRASI : Petugas medis mengambil sampel darah pedagang pasar dalam rangka rapid test massal di Pasar Bantul, Rabu (24/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Seusai menghadiri acara pernikahan di daerah Kabupaten Temanggung, rombongan keluarga asal Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo harus menerima nestapa.

Pasalnya, sejumlah anggota keluarga yang turut serta dalam rombongan itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Minggu lalu ada rombongan keluarga yang jagong ke Temanggung," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati kepada TribunSolo.com, Selasa (10/11/2020).

"Dalam perjalanan, diduga ada salah satu anggota keluarga yang positif Covid-19," imbuhnya. 

Rombongan keluarga tersebut, sambung Yunia, menempuh perjalanan dari Sukoharjo ke Temanggung dengan menggunakan mobil. 

Sepulang menghadiri acara pernikahan, salah seorang anggota keluarga kemudian memutuskan menjalani uji swab secara mandiri.

Baca juga: Kisah Pilu Pria Sragen : Pernikahan Baru Berumur Seminggu, Istri dan Mertua Meninggal karena Corona

Baca juga: JKT48 Diterpa Isu Bubar Imbas Pandemi Covid-19, Melody: Ini Keputusan yang Sangat Berat

Hasilnya, orang tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Itu membuat Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo kemudian melakukan tracing terhadap kontak erat dan dekat orang tersebu.

"Lalu kita kembangkan ke kontak erat, dan ditemukan kasus positif lagi," ucapnya. 

"Totalnya ada 14 orang, yang dua orang bukan orang Sukoharjo," imbuhnya. 

Selain klaster jagong di Baki, Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo juga menemukan klaster baru lainnya di Kecamatan Bulu, yaitu klaster jemaat gereja. 

Klaster ini muncul dari jemaat gereja yang positif Covid-19, namun mengikuti kegiatan gereja. 

"Kita cek kontak eratnya ada 99 orang, dan yang positif ada enam orang," jelasnya.

Kasus Keluarga di Sragen 

Sementara itu, acara resepsi pernikahan di Kabupaten Sragen menjadi petaka bagi satu keluarga.

Acara kebahagiaan ini menjadi banjir air mata, setelah satu keluarga meninggal dunia.

Acara ini pun ditengarai menjadi klaster baru Covid-19.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, keluarga tersebut berasal dari Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

Awal peristiwa pilu itu terjadi sejak pernikahan yang dihadiri ratusan orang pada 24 Oktober 2020 lalu.

Dua hari setelah acara, atau pada 26 Oktober 2020, pengantin berinisial LD (28) mengalami sesak napas saat ngunduh mantu di Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Uji Swab Ditolak Warga Pengungsi Gunung Merapi, Ini Penjelasan Sekdes Tlogolele Boyolali

Baca juga: Buruh Ikut Ganjar, Pengusaha ke Menteri Tenaga Kerja, Pleno Dewan Pengupahan UMK Sukoharjo Deadlock

Dia dirawat selama seminggu lebih di RSUD dr Moewardi Solo sebelum akhirnya meninggal dunia pada 5 November.

Meski belum diketahui positif Virus Corona atau tidak, sehari ditinggal LD, ibunya berinsial S (57) menyusul tutup usia berstatus positif di RSUD Ngipang Solo.

Bahkan pada 9 November ayahnya yakni SD (60) juga meninggal dunia dengan status positif Virus Corona.

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Edi Subagyo menjelaskan, tiga hari sebelum pernikahannya,LD sempat memeriksakan diri ke dokter karena merasa sesak napas. 

Terlebih pernah perjalanan ke Jakarta.

"Terus sama dokternya disuruh opname, tapi dianya tidak mau karena sebentar lagi mau menikah," tuturnya kepada TribunSolo.com, Selasa (10/11/2020). 

Ia menyebut, almarhum pengantin perempuan punya riwayat penyakit asma. 

Setelah adanya kejadian itu, pemerintah desa tidak melakukan lockdown. 

Baca juga: Teganya Debt Collector Ini, Ngaku Petugas Mau Beri Bantuan Corona,Tapi Curi Perhiasan Nenek Boyolali

Baca juga: Guru Besar Unpad Ungkap Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Relawan: Tak Ada yang Sampai Masuk RS

"Biasa saja, tidak lockdown," katanya. 

Sementara bapak dan ibunya lanjut dia, memiliki riwayat penyakit gula.

Imbas dari kasus itu, tamu undangan yang hadir dalam hajatan tersebut sudah menjalani rapid test atau tes cepat. 

Kurang lebih 150 orang sudah rapid test. 

"Hasilnya ada 3 orang yang dinyatakan positif setelah hasil rapidnya reaktif. Kemudian dilakukan tes usap dan hasilnya positif," katanya. 

Menurutnya, dua dari tiga orang itu telah dikarantina di sebuah tempat yang disediakan Pemkab Sragen. 

Sementara untuk mempelai prianya baru menjalani tes swab pada pagi ini. 

"Saya belum tahu hasil swab si mempelai pria," ungkapnya.

Bubarkan Hajatan

Pemkab Sragen bakal membubarkan hajatan yang diselenggarakan masyarakat tanpa menerapkan protokol kesehatan. 

Tindakan itu terpaksa dilakukan menyusul meninggalnya satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. 

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno menegaskan akan mengambil tindakan tegas terkait hal tersebut. 

"Tentu kami harus bersikap tegas," tutur Dedy saat ditemui TribunSolo.com di ruang kerjanya, Selasa (10/11/2020). 

Baca juga: Habis Gelar Hajatan Sekeluarga Meninggal, Ayah & Ibu Positif Susul Anaknya, Tamu Jalani Swab Massal

Baca juga: Uji Swab Ditolak Warga Pengungsi Gunung Merapi, Ini Penjelasan Sekdes Tlogolele Boyolali

Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat, satu keluarga itu meninggal usai menggelar hajatan pada 24 Oktober 2020 kemarin. 

"Informasi sementara dari masyarakat seperti itu," ujarnya. 

"Kami masih akan mengecek apakah acara hajatan kemarin menerapkan protokol kesehatan atau tidak," katanya. 

Lebih lanjut pemkab Sragen akan menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait dengan kasus itu. 

"Yang namanya suspect meninggal tentu harus diantisipasi," tegas dia. 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved