Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Pengungsi Gunung Merapi & Relawan di Desa Balerante Diswab, Antisipasi Muncul Klaster Pengungsian

Sebagai informasi, jumlah pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, mengalami grafik yang fluktuatif setiap malam.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Adi Surya
Plang tulisan 'Awas !! Bencana Letusan Gunung Merapi' terpasang di kawasan objek wisata Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten melakukan tes swab kepada pengungsi Gunung Merapi yang berada di Kantor Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjalani, Jumat (13/11/2020).

Swab Test tersebut dilakukan untuk mengantisipasi munculnya klaster baru di pengungsian tersebut.

Kepala BPBD Klaten saat dihubungi TribunSolo.com, mengatakan tes swab itu dilakukan pada Jum'at pagi.

Baca juga: Ngeri, 3 Hal ini Dianggap jadi Biang Kluster Covid-19 di Karanganyar, Salah Satunya Pesta Hajatan

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Rencananya Akan Ada Dua Skema: Bersubsidi dan Mandiri

"Betul, hari ini sudah dilakukan Swab Test bagi pengungsi di Desa Balerante, kita bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Satgas PP Covid-19 Klaten," ujar Kepala BPBD Klaten, Sip Anwar kepada TribunSolo.com, Jumat.

Ia mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya tetap ingin selalu mengedepankan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di barak pengungsian.

Selain itu, pihaknya juga meminta untuk para pengungsi juga diminta selalu mengedepankan, 3M.

"Selain melakukan swab, kami juga meminta para pengungsi lakukan 3 M mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, harapan kami tidak muncul klaster pengungsi Gunung Merapi," kata Sip Anwar

Sip Anwar menambahkan, selain pengungsi, tes swab ini, juga diterapkan untuk para relawan dan masyarakat yang sering beraktivitas di sekitar barak pengungsian.

"Untuk awal pengungsi, tapi semuanya akan kita minta untuk jalani swab test agar pengungsian benar-benar bersih dari Covid-19," tambahnya.

Ketika disinggung terkait jumlah pengungsi yang menjalani swab test pada hari pertama, Sip Anwar mengaku pihaknya belum mendapatkan data secara detail.

"Namun dari hasil pembicaraan saya dengan kepala Dinas Kesehatan, target kami itu 40 orang menjalani swab test setiap harinya di sekitar lokasi pengungsian ini," tandasnya.

Sebagai informasi, jumlah pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, mengalami grafik yang fluktuatif setiap malam.

Pada Rabu (11/11/2020) malam terdapat 126 pengungsi di Desa Balerante.

Rinciannya, Dukuh Sambungrejo 87 orang, Dukuh Ngipiksari 16 orang, Dukuh Gondang 17 orang dan Dukuh Sukorejo 6 orang.

Sementara pada Kamis (12/11/2020) melonjak menjadi 242 pengungsi.

Kasus Covid-19 di Karanganyar

Angka Covid-19 di Karanganyar masih tinggi, sementara aktivitas warga mulai berangsur normal.

Kepala Satpol PP dan juga satgas Covid-19 kabupaten, Yophi Eka Jati Wibawa, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada pada tiga hal.

Baca juga: Tekan Penularan Covid-19, Satpol PP Karanganyar Pun Razia Masker pada Pagi, Siang hingga Malam Hari

Baca juga: Selain Tanggulani Bencana dan Covid-19 di Karanganyar, BPBD Karanganyar Bantu Evakuasi di Merapi

Ketiga hal itu adalah berada di kerumunan pasar, datang ke pesta hajatan, serta saat berinteraksi dengan orang yang selesai membezuk kerabatnya yang sakit.

"Tiga aspek itu hampir selalu menjadi penyebab terbentuknya klaster baru Covid-19 di Karanganyar," ujar Yophi, Jumat (13/11/2020).

Sebagai bentuk antisipasi, Yophi meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karanganyar agar mendisiplinkan para pedagang di pasar. 

"Mereka selaku penanggungjawab keberlangsungan pasar, jangan sampai pasar ditutup gara-gara Covid-19," ujar Yophi.

Mengenai hajatan, pihak Satpol PP telah mengajukan untuk dilarang, namun ditolak oleh Bupati Juliatmono.

"Kami sudah mengajukan kepada bupati, tetapi ditolak, beliau berharap agar ekonomi di Karanganyar tetap berjalan dengan pesta hajatan," ujar Yophi. 

Di era new normal Covid-19 ini, Yophi percaya bahwa Covid-19 dapat diselesaikan apabila masyarakat mampu menjaga disiplin dengan baik.

Sebagai bentuk edukasi, Satpol PP terus gelar razia di ruas utama pusat kabupaten dan kecamatan.

"Jangan sampaikan mengenakan masker hanya takut dirazia saja, tapi gunakan terus tiap hari," ujar Yophi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved