Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Gencarkan Tracing, Puskesmas di Karanganyar Disiapkan 300 Kuota Swab Test per Minggu

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar tengah gencar melakukan tracing dan swab test.Hal ini dilakukan untuk mendeteksi penyebaran dan memutus ma

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Adi Surya
ILUSTRASI : Warga tengah menjalani swab test 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar tengah gencar melakukan tracing dan swab test.

Hal ini dilakukan untuk mendeteksi penyebaran dan memutus mata rantai penularan covid-19 di Kabupaten Karanganyar.

Menurut PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati, layanan swab test kini semakin dekat dengan masyarakat, untuk percepatan pengambilan swab test.

"Iya yang dulu harus tes swab di Dinkes, sekarang setiap Puskesmas sudah bisa," ungkap Purwati kepada TribunSolo pada Jum'at (20/11/2020).

Namun Puskesmas hanya menerima tes swab bagi orang-orang tertentu saja.

Seperti sejumlah kategori yang ditentukan Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, seperti kontrak erat dan orang dengan resiko tinggi.

"Kami masih mengutamakan bagi mereka yang memiliki resiko tinggi," jelas Purwati.

Setiap Puskesmas akan disediakan kuota 300 alat swab yang bisa diambil setiap Minggu.

"Tentu akan kami lihat data di lapangan, nanti jumlahnya bisa ditambah atau dikurangi," ungkap Purwati.

Walaupun seluruh Puskesmas di Karanganyar sudah memiliki alat swab secara mandiri.

Namun masih ada beberapa Puskesmas yang belum bisa melaksanakan tes swab karena tidak memiliki ruang yang memadai.

"Masih ada tujuh yang belum bisa karena keterbatasan ruangan untuk pengambilan sampel lendir," terang Purwati.

Ketujuh Puskesmas itu antara lain:

1. Puskesmas Gondangrejo
2. Puskesmas Jaten I
3. Puskemas Kebakramat II
4. Puskesmas Mojogedang II
5. Puskesmas Jenawi
6. Puskesmas Jumapolo
7. Puskesmas Jatiyoso

Evaluasi Pandemi Covid-19 di Karanganyar

Penyakit bernama Covid-19 menjadi suatu hal baru dalam kesehatan saat ini.

Bahkan dalam penangannya membutuhkan cara yang tidak biasa, tidak terkecuali bagi pihak RSUD Kabupaten Karanganyar

Rumah sakit pemerintah tersebut juga mengalami banyak kendala, karena jumlah penderita Covid-19 yang semakin hari terus bertambah. 

Baca juga: Catatan Panelis Jelang Debat Pilkada Sukoharjo Kedua, di Antara Gagasan Baru Bidang Kesejahteraan

Baca juga: Menkumham Tegaskan WNI dan WNA di Indonesia Dijamin Perlindungan Keselamatannya Selama Pandemi

Menurut Direktur RSUD Kabupaten Karanganyar, Iwan Setiawan Adji, ada tujuh penyebab yang menghambat pelayanan Covid-19

Pertama, hasil pemriksaan swab test yang belum bisa dipastikan lama durasinya. 

Kedua Pasien di triage Covid IGD, Iwan menjelaskan hasil swab yang lama, membuat pasien IGD jadi menumpuk. 

"Pasien sebelum masuk bangsal harus dilihat apakah positif atau tidak, bila positif akan diisolasi," kata Iwan kepada TribunSolo.com, pada Senin (16/11/2020). 

Ketiga, adanya tren pasien tidak bersedia dikategorikan suspek dan menolak dirawat di ruang isolasi. 

"Mereka sudah jenuh, karena di ruang terisolasi akan terpisah dengan pasien lainnya," kata Iwan. 

Keempat, tren penolakan pemakaman dengan protokol Covid-19.

Kelima, keterbatasan jumlah SDM dokter di rumah sakit.

"Di rumah sakit kami dokter parunya hanya ada satu," ungkap Iwan. 

Keenam, kendala sistem rujukan berjenjang. 

Ketujuh, kurangnya petugas penanganan Covid-19 termasuk tim petugas penanganan pemulasaran jenazah. 

Sebagai bentuk solusi atas permasalahan tersebut, Iwan menyebutkan bahwa pasien yang akan memasuki ruang bangsal akan diberi swab antigen gratis. 

"Semuanya gratis kami yang menanggung," kata Iwan.

Baca juga: Corona Karanganyar Naik, Bupati Juliyatmono Minta RS Keluarkan Swab Lebih Cepat & Pasien Besar Hati

Baca juga: Asal Muasal Klaster Keluarga yang Dominasi Ledakan Corona di Solo, Bermula dari Periksa di Puskesmas

Namun, tidak semua pasien bisa mendapat swab antigen gratis, hanya pasien dengan kriteria tertentu yang bisa.

"Tentu dengan pasien resiko tinggi serta butuh penanganan cepat seperti ibu hamil yang akan kami beri secara cuma-cuma," kata Iwan.

Pesan Bupati Karanganyar

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyoroti meningkatnya angka pasien Covid-19.

Meningat jumlah pasien Covid-19 bisa menembus 257 orang pada minggu ini. 

Juliyatmono mengimbau kepada masyarakat agar apabila sudah ditetapkan sebagai pasien Covid-19 bisa menerima hasil tes tersebut dengan besar hati. 

"Kalau semisal sudah positif patuhi saja protokolnya, kasihan nanti yang punya kontak erat dan tidak tahu, bisa dengan mudah tertular," kata Juliyatmono saat menerima bantuan dari Bank Jateng, pada Senin (16/11/2020). 

Baca juga: Klaster Pernikahan di Sragen Kembali Bertambah, 2 Tetangga Mempelai Dinyatakan Ikut Terpapar Corona

Baca juga: Kabar Gembira : Test Swab Keluar, 111 Tamu Pesta Nikahan di Sragen Dinyatakan Negatif Covid-19

Di sisi lain juga Juliyatmono meminta kepada pihak petugas kesehatan atau rumah sakit agar bisa mengeluarkan hasil tes Covid-19 dengan segera. 

"Rakyat membutuhkan kepastian apakah ini Covid atau tidak," kata Juliyatmono

Kepastian cepat mengenai status Covid 19 juga ditunggu oleh para pengurus jenazah

Juliyatmono juga memuji para petugas kesehatan yang masih berjuang di lapangan dalam mengentaskan Covid-19.

"Luar biasa mereka masih semangat semua, dengan segala kondisi yang ada," tuturnya.

Dalam acara yang digelar di rumah dinas Bupati Karanganyar tersebut dihadiri oleh segenap pejabat RSUD Karanganyar, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Bank Jateng.

Adapun Bank Jateng menyerahkan satu unit mobil Toyota Avanza kepada RSUD Karanganyar saat acara Pertemuan Evaluasi Mutu Pelayanan dan Upaya Peningkatan Motivasi Kerja RSUD Kabupaten Karanganyar di Era Pandemi. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved