Waspada, Inilah 7 Penyakit yang Rawan Muncul saat Musim Hujan, Kencing Tikus hingga ISPA
Tak hanya potensi bencana, tetapi beberapa penyakit musim hujan juga harus diwaspadai.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Hujan mulai turun di beberapa titik di Solo Raya beberapa waktu belakangan ini.
Tak hanya potensi bencana, tetapi beberapa penyakit musim hujan juga harus diwaspadai.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa periode musim hujan ini baru akan memasuki puncaknya pada Januari 2021 mendatang.
Berikut beberapa penyakit di musim hujan yang harus diwaspadai dikutip dari Kompas.com dan TribunJogja.
1. Demam tifoid ( tipes)
Demam tifoid atau biasanya disebut dengan tipes adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphii atau Salmonela paratyphii.
Bakteri tersebut menyebar melalui tanah yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi bakteri tersebut, juga bisa melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Jika tidak ditangani dengan segera dan tepat, pengidap penyakit tipes dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis (peradangan otot jantung), gagal jantung akut, bahkan kematian.
2. Penyakit kulit
Masalah kesehatan lain yang sering muncul pada musim hujan dan banjir adalah penyakit kulit, bisa berupa infeksi atau alergi.
Gangguan kesehatan ini pada dasarnya dapat terjadi karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik.
Berikut ini cara mencegah dan mengatasi penyakit kulit yang rawan terjadi saat musim hujan:
- Selalu menjaga kebersihan kulit dan lingkungan
- Gunakan pelembab untuk mencegah kulit menjadi kering dan kusam
- Penyakit kulit yang muncul akibat infeksi jamur bisa diobati dengan obat salep antijamur atau antibiotik sesuai saran dokter
3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun mikroba lainnya.
Dalam pemberitaan Kompas.com, Selasa (27/10/2020), ISPA termasuk penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan, dengan gejala-gejala seperti batuk, demam dan beberapa kondisi disertai dengan sesak napas hingga nyeri dada.
4. Diare
Diare adalah penyakit yang sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygine).
Pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi, maka potensi bajir meningkat.
Sementara, banjir berkaitan erat dengan kebersihan.
Di mana, pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan ikut tercemar.
Dengan demikian, ketersediaan air bersih menjadi terbatas dan potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.
5. Demam berdarah dengue (DBD)
DBD adalah satu jenis penyakit musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Saat musim hujan, kita harus waspada terhadap potensi infeksi penyakit DBD ini karena pada musim hujan, akan terdapat banyak genangan air. Entah genangan air ini disengaja ataupun tidak, tetapi genangan ini berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk baru.
Kondisi pasien dengan DBD, terkadang dapat merasakan nyeri sendi dan otot yang luar biasa, hingga tulang serasa retak.
DBD yang parah, dikenal dengan hemorrhagic fever, ini dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock) dan kematian.
6. Influenza atau flu
Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak terpengaruh atas infeksi virus influenza.
Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 yang beberapa gejala diantaranya menyerupai flu juga masih belum usai.
Memang sebenarnya influenza di daerah tropis seperti Indonesia ini tidak mengenal musim. Akan tetapi, pada musim dingin atau musim hujan, orang menjadi sangat rentan terjangkit virus influenza ini.
Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A, B atau C ini dapat menyebar melalui batuk, bersin, atau hanya dengan sentuhan pada benda yang sudah terkontaminasi oleh penderita flu.
Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD dalam pemberitaaan Kompas.com, Minggu (25/10/2020), mengingatkan untuk sebaiknya tidak menganggap sepele penyakit influenza ini, sebab berbagai kondisi influenza ini berbahaya dan mengancam nyawa.
"Influenza itu sebenarnya berbahaya dan mengancam nyawa, juga sangat berpotensi menjadi wabah karena dapat menular dengan cepat. Bahaya kalau sampai komplikasi," kata Iris.
Pada kondisi parah, influenza bisa mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, hingga kematian.
7. Leptospirosis (kencing tikus)
Leptospirosis atau penyakit kencing tikus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans.
Penyebaran penyakit ini bisa melalui sentuhan, yaitu saat menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi.
Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil, dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya. Adapun gejala penyakit kencing tikus yaitu sebagai berikut.
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Mata merah
- Menggigil
- Otot betis sakit
- Sakit perut
Bahkan, pada kasus tertentu penyakit kencing tikus yang banyak terjadi di musim hujan, dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis hingga kegagalan pernapasan.
(*)